Home > News Friday, 22 Aug 2025, 09:52 WIB
Masyarakat ikut andil dalam mengumpulkan minyak jelantah.

MAGENTA -- Untuk pertama kalinya, pesawat di Indonesia terbang menggunakan bahan bakar aviasi berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF) produksi Pertamina berbahan baku minyak jelantah. Penerbangan perdana yang dilakukan oleh Pelita Air, anak usaha Pertamina, pada rute Jakarta-Bali ini menjadi tonggak sejarah baru bagi industri penerbangan hijau nasional.
Penerbangan ini dilakukan dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pada Rabu (20/8/2025). Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan Pertamina SAF merupakan wujud nyata komitmen Pertamina mencapai swasembada energi dan mendukung transisi energi hijau.
Pertamina SAF adalah bahan bakar pesawat berkelanjutan yang dihasilkan melalui teknologi co-processing antara kerosene dan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. SAF telah sukses diproduksi di Kilang Pertamina RU IV Cilacap, dan merupakan pengembangan pertama di Indonesia yang memenuhi standar kualitas internasional DefStan 91-091.
"Pertamina SAF telah mengantongi sertifikat International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) sesuai standar Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA), mulai dari pengumpulan UCO, fasilitas produksi di kilang, hingga fasilitas transportasi/distribusi SAF,” kata Simon, dikutip dari Republika.co.id, Rabu (20/8/2025).
Ia menerangkan, Pertamina SAF juga telah tersertifikasi oleh Renewable Energy Directive European Union (RED EU). Seluruh sertifikasi yang diperoleh menjadi bukti rantai pasok Pertamina SAF memenuhi standar keberlanjutan global, serta dapat digunakan dalam penerbangan internasional.
"Pertamina SAF menandai tonggak awal pengembangan bisnis masa depan Pertamina dan juga Indonesia," ujar Simon.