Lanniari Hasibuan (53), tak kuasa menahan tangis. Dia saban hari merenung meratapi kematian anaknya, Nazwa Aliya (19), yang kini jasadnya masih berada di Kamboja.
Lanniari bahkan meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengusut kasus ini. Hal yang diinginkan Lanniari adalah mengusut peran Christopher, yang menurutnya membawa anaknya itu hingga ke luar negeri.
"Saya meminta tolong kepada Presiden Indonesia, bapak Prabowo Subianto, Kapolri juga Kementerian Luar Negeri untuk mengusut tuntas Christopher yang membawa anak saya ke luar negeri," kata Lanniari Hasibuan, Jumat (22/8).
Lanniari juga bersama keluarga yang lain menunjukkan tiket yang dipesan oleh Christopher untuk Nazwa ke Kamboja.
Lanniari berharap bapak Presiden, Kapolri dan Kemenlu untuk menangkap Christopher yang membawa anaknya ke luar negeri tanpa seizin orang tuanya.
Sebelumnya Lanniari menceritakan, mulanya Nazwa mengaku akan mengikuti wawancara kerja bersama teman PKL yang berasal dari sekolah lain pada Selasa (27/5). Lalu korban mengikuti wawancara kedua pada Kamis (29/5). Lanniari pun mengizinkan.
Nazwa berangkat subuh-subuh, saat itu Lannuari masih tidur. Namun siang hari, tiba-tiba Nazwa mengirimkan foto suasana bandara di Thailand.
"Siangnya saya telepon sama juga kata dia, WA aja, sorenya saya telepon nggak angkat, sampai sejam tuh nggak diangkat. Karena khawatir kan saya, jadi saya telepon nggak angkat dia tunjuki gambar airport Thailand, saya pingsan saya jerit, tetangga dateng," katanya.
Diduga korban bertemu dengan Christopher kenalan dari ibu korban. Christopher adalah teman dari Lanniari saat berada di Malaysia.
"Ya, dia bilang besok pagi Pak Chris ada di Kamboja, saya dengar dia mau buka perusahaan baru. Di Malaysia sudah tutup, Chris itu teman saya juga dulu. Jadi saya tanya dia apakah Nazwa ada kontak, katanya ada, katanya di Thailand," kata dia.
Lannuari mengatakan Christopher pernah datang ke Medan dan menemuinya di rumah. Christopher hendak menikahi Lannuari dan membuka usahanya di Indonesia.
"Datang ke Medan, dia iming-imingi saya katanya mau kawin dengan saya, karena mau buka usaha di Indonesia," kata Lanniari.
Namun ternyata Christopher malah mengajak Nazwa ke Kamboja. Lanniari lalu mencoba menghubungi dan menanyakan tentang anaknya yang dibawa Christopher.
"Kenapa bawa anak saya tanpa permisi dengan saya, di situ dia langsung blok saya, dan itu bulan 6, saat itu Nazwa tinggal dengan Christopher," jelasnya.
Pada tanggal 12 Agustus 2025, Lanniari menerima kabar bahwa Nazwa sudah meninggal dunia karena overdosis obat paracetamol. Jenazah Nazwa kini masih di Kamboja, keluarga masih berusaha memulangkan ke Indonesia.