Tren Parfum Lokal Makin Diminati Konsumen

Industri parfum lokal terus menunjukkan perkembangan signifikan di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat terhadap produk wewangian buatan dalam negeri semakin meningkat.

Fenomena ini tidak lepas dari tumbuhnya kesadaran soal kualitas dan identitas lokal yang dapat bersaing dengan produk internasional. Para produsen pun semakin berani mengeksplorasi karakter aroma yang khas, sesuai dengan iklim dan budaya setempat.

Hal ini mendorong lahirnya beragam brand yang memadukan kreativitas dengan inovasi teknologi parfum. Formulasi yang dihasilkan tidak hanya mempertimbangkan keharuman, tetapi juga daya tahan dan kesesuaian dengan kulit konsumen di Indonesia.

Beberapa produsen mengembangkan aroma yang dirancang khusus untuk bertahan dalam kondisi panas dan lembap, menjawab kebutuhan masyarakat yang aktif beraktivitas di luar ruangan.

Data dari Central Insight memperkirakan pasar body fragrance di Indonesia mencapai nilai sekitar Rp 5,8 triliun pada 2022, dengan pertumbuhan sekitar 10% pada 2023.

Angka ini menunjukkan potensi besar bagi pelaku usaha lokal untuk terus berinovasi. Peningkatan permintaan juga didorong oleh kehadiran e-commerce, yang mempermudah konsumen menjangkau produk parfum lokal dari berbagai wilayah.

Keterlibatan brand lokal dalam pameran tematik dinilai berperan penting dalam memperkuat ekosistem wewangian nasional. Ajang seperti ini menjadi ruang bagi pelaku industri untuk bertukar ide, menjalin kolaborasi, dan mendorong inovasi produk yang relevan dengan kebutuhan pasar.

Pameran juga memberi kesempatan bagi konsumen untuk mencoba langsung berbagai varian aroma dan mengenal proses kreatif di balik setiap produk.

Pada 15-17 Agustus 2025, gelaran Jagad Aroma di PIM 3 menjadi salah satu ajang yang mempertemukan berbagai merek parfum lokal.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan deretan tenant yang menampilkan produk dengan keunikan masing-masing. Para pengunjung bisa merasakan langsung ragam aroma, dari yang segar hingga yang hangat dan intens.

Salah satu peserta yang berpartisipasi adalah Bali Surfer’s Perfume, merek yang mengusung identitas tropis untuk aktivitas luar ruangan. Brand ini memadukan aroma khas Bali dengan formula tahan lama yang dirancang untuk iklim Indonesia, sehingga tetap segar meski digunakan di bawah paparan sinar matahari dan keringat.

“Kami percaya parfum bukan sekadar wangi, tetapi juga bagian dari pengalaman beraktivitas, terutama di luar ruangan,” kata Ivan pemilik dari Bali Surfer’s Perfume.

Bali Surfer’s Perfume telah memasarkan produknya secara aktif melalui marketplace dan toko retail kosmetik di berbagai daerah. Salah satu variannya, Bluepoint for Him, tercatat telah terjual lebih dari 150 ribu botol. “Aroma tropis yang kami hadirkan terinspirasi dari semangat bebas khas Bali, untuk individu aktif yang mencintai alam,” jelasnya.

Partisipasi mereka di Jagad Aroma menjadi bagian dari strategi memperluas jangkauan pasar. Sebelumnya, Bali Surfer’s Perfume telah mengikuti ajang serupa di Bandung.

“Kami ingin terus membagikan energi tropis kepada lebih banyak orang, sekaligus menunjukkan bahwa parfum lokal mampu bersaing di kancah internasional,” pungkas Ivan.