UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah pilar utama perekonomian di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang cepat, UMKM harus beradaptasi untuk tetap bisa berkompetitif. Salah satu strategi kunci untuk meningkatkan daya saing UMKM adalah melalui digitalisasi ekonomi dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI).
"Digitalisasi dan AI dapat membantu UMKM untuk mempercepat proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang pelanggan dan pasar," ujar VP Head of Sales Eastern East Java Indosat Isprayudi Prabowo, Jumat (22/8).
Menurutnya, dengan AI, pelaku UMKM dapat memperoleh panduan langkah-langkah bisnis, membuat logo, hingga menyusun profil usaha secara otomatis. Ini adalah peluang besar agar usaha mereka lebih kompetitif dan terarah.
Meski demikian tak semua UMKM sudah melek digital, apalagi berinteraksi dengan AI. Sehingga dibutuhkan pelatihan khusus agar UMKM lebih terarah.
"Perlu pelatihan supaya lebih terarah dan lebih pede berjualan," imbuhnya.
Isprayudi melanjutkan, pihaknya turut memberikan pelatihan digitalisasi kepada para UMKM di Jawa Timur, tak terkecuali di Surabaya.
"Di Surabaya ada 31 UMKM yang mengikuti pelatihan. Mereka mewakili setiap kecamatan yang ada di Surabaya. Selain di Surabaya, pelatihan ini juga digelar di 11 kota lainnya," terangnya.
Dalam pelatihan bertajuk 'Indosat impow3ring UMKM: UMKM Go Digital' itu ada tiga materi yang didapat UMKM binaan Dinas Koperasi Usaha Kecil & Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya. Yakni, visualisasi produk, digital marketing, dan digital marketing selling partner.
"Jadi UMKM dibantu untuk mengembangkan desain yang menarik dan berdaya nilai jual tinggi. Kemudian strategi digital marketing misalnya pakai AI, membuat konten di Instagram. Lalu ada materi digital marketing selling partner dimana UMKM belajar mengunggah materi di marketplace, bagaimana packaging yang menarik di marketplace," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, M. Awaludin Arief mengatakan di era yang serba cepat dan berbasis teknologi, UMKM tidak cukup hanya mengandalkan strategi konvensional. Dibutuhkan pendekatan baru yang berbasis data, efisien, dan kreatif agar UMKM mampu bertahan dan bersaing.
"Pemasaran yang efektif di era sekarang lewat digital, tidak bisa hanya mengandalkan pemasaran offline. Dan pemasaran digital menjadi salah satu tugas pemerintah agar UMKM naik kelas," tuturnya.
Awaludin melanjutkan, saat ini pemasaran digital jadi salah satu tugas yang dilaksanakan pemerintah kota Surabaya agar UMKM naik kelas. Sehingga pihaknya mengapresiasi adanya kolaborasi dengan pihak swasta terkait pelatihan digital kepada para UMKM.
"Melalui sinergi antara sektor swasta dan pemerintah kota Surabaya, kami yakin UMKM akan mendapat pemahaman secara menyeluruh tentang kekuatan media sosial dalam mencapai target pasar yang lebih luas dan meningkatkan visibilitas usaha mereka,” tandasnya.