Komedian Nunung Srimulat sempat menjadi tempat curhat Nina Carolina atau yang akrab disapa Mpok Alpa. Topik pembicaraan mereka adalah kanker payudara.
Sebagai sesama pejuang kanker payudara, Nunung sangat memahami penderitaan yang dirasakan oleh Mpok Alpa.
Namun, sebagai sahabat, Nunung berulang kali memberikan semangat kepada Mpok Alpa dalam menghadapi sakit yang dideritanya.
"Sedih, syok pasti ya. Karena selama ini kan, almarhumah itu kan selalu main sama saya. Ya, curhat mengenai cancer. Saya selalu kasih dia support, kasih dia semangat dan dia semangat banget," kata Nunung di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (19/4).
"Ya aku selalu bilang sama dia bahwa semangat, jangan putus asa. Kita terima apa pun penyakit yang Allah berikan kepada kita, kita harus terima, kita enggak bisa tolak," sambungnya.
Nunung Srimulat Ungkap Ketegaran Mpok Alpa
Nunung mengatakan Mpok Alpa begitu tegar dalam menghadapi penyakit kanker payudara yang dideritanya.
"Almarhumah itu wanita yang hebat. Dia semangat, dia itu nggak pernah menunjukkan rasa sakitnya kayak apa orang kemo. Kemo itu sakit banget, sakit banget dan dia, dia hebat," tutur Nunung.
Perempuan 62 tahun itu mengungkapkan kondisi Mpok Alpa saat menjalani kemoterapi.
"Almarhumah juga pada saat kemo, pada saat ketemu saya, kukunya udah biru-biru, dia udah botak. Cuma memang kalau almarhumah kan enggak perlu diceritakan, enggak perlu, dia nggak mau lah orang tahu, gitu. Dia biarkan lingkungan-lingkungan terdekat aja yang tahu. Dan sudah, saya juga enggak cerita ke mana-mana," ucap Nunung.
Namun, Nunung mengatakan kini Mpok Alpa sudah tidak merasakan sakit lagi. Mpok Alpa kini bisa beristirahat dengan tenang.
"Tapi ya memang takdir mengatakan lain, kita enggak bisa menentang takdir. Itu kan sebuah rahasia Allah yang kita enggak ngerti. Semua adalah takdir. Kita enggak tahu. Sekarang sudah enggak merasakan sakit lagi. Sudah tenang juga di surga. InsyaAllah ditempatkan di surga," ungkap Nunung.
Mpok Alpa meninggal dunia pada 15 Agustus lalu karena penyakit kanker payudara. Ia mengembuskan napas terakhir di usia 38 tahun. Jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Wakaf Kujaran, Ciganjur, Jakarta Selatan