49 Ribu Penerima Bansos di Jabar Terindikasi Main Judol, KDM: Evaluasi

1 hour ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi ketika ditemui di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (22/8/2025). Foto: Muhammad Fhandra/kumparan

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, menanggapi pernyataan Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang mengungkap sebanyak 49.431 penerima bantuan sosial (bansos) di Jawa Barat terindikasi bermain judi online (judol).

Menurutnya, persoalan ini tidak bisa hanya diantisipasi, melainkan perlu dilakukan evaluasi ulang secara menyeluruh terhadap penerima bansos di Provinsi Jabar.

“Sebenarnya bukan antisipasi. Saya sudah berulang-ulang agar dilakukan evaluasi ulang terhadap penerima bansos. Ketika yang menerima bansos main judol, berarti kan usianya usia produktif,” ujar Dedi ketika ditemui wartawan di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (22/8).

Dia menekankan bansos seharusnya diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang benar-benar tidak lagi produktif, seperti warga lanjut usia.

Dedi menyebut distribusi bansos yang tidak tepat sasaran dapat menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat. Pasalnya, ada warga yang masih mampu secara ekonomi tetap menerima bansos, sementara warga lain yang sudah sepuh justru tidak terdata.

Untuk itu, ia mendorong dilakukan pendataan ulang penerima bansos di Jawa Barat dengan melibatkan masyarakat setempat agar data lebih akurat.

“Dilakukan secara bersama-sama dan kemudian tim pendatanya itu sebaiknya melibatkan masyarakat setempat, kan problem dari data kependudukan kita, data sensus kita ini, yang nyensus di tempat itu, itu dengan orang lain dari luar, sehingga seringkali dia tidak ngerti bagaimana posisi masyarakat itu,” jelasnya.

Bahkan, KDM mengusulkan agar penetapan masyarakat miskin dilakukan secara berjenjang melalui regulasi resmi di tingkat desa, kabupaten/kota, hingga provinsi.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Jabar itu menyinggung soal pemanfaatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang sempat disebut Presiden Prabowo. Menurutnya, basis data tersebut belum maksimal lantaran kondisi sosial-ekonomi masyarakat Indonesia memiliki kompleksitas tersendiri.

“Ya, kan Indonesia itu agak lain, jadi pertimbangannya jangan hanya pertimbangan intelektualitas, harus ada pertimbangan sosial dan pertimbangan psikologis. Kan yang gini-gini harus menjadi bahan pembicaraan kita,” kata pria yang akrab disebut KDM alias Kang Dedi Mulyadi itu.

Selain soal akurasi data, KDM menilai bansos juga sebaiknya tidak diberikan secara pasif. Ia pun mengusulkan agar penerima bansos diberi kegiatan produktif, seperti membantu mengelola lingkungan.

“Coba kasih tugas jadi tukang motong rumput di jalan, di desanya. Jadi tugas pengelola sampah. Diberi tugas untuk mengelola sampah organik, anorganik. Biar apa? Biar ada aktivitas, dia tidak menjadi orang yang diam,” ucapnya.

Menurutnya, aktivitas produktif justru akan berdampak baik pada kesehatan dan kualitas hidup penerima bansos, terutama yang sudah lanjut usia. “Kenapa orang sehat? Karena digerakkan, pikirannya terbebaskan karena aktivitas, ini penting ya,” imbuh KDM.

Read Entire Article