Catatan redaksi: Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan!

Austria mengalami penembakan terburuk sepanjang sejarahnya. Mantan murid membantai 10 orang lalu bunuh diri di sebuah sekolah pada Selasa (10/6).
Menurut keterangan Menteri Dalam Negeri Austria Gerhard Karner korban jiwa terdiri dari pria dan wanita tanpa menyebut usia para korban.
Dia kemudian melanjutkan selain korban jiwa belasan lainnya terluka. Laporan media lokal sebagian besar korban adalah siswa.
Keterangan kepolisian pelaku pembantaian di kota Graz berusia 21 tahun. Dia ditemukan tak bernyawa di toilet sekolah tempat kejadian.

Mereka menambahkan, pelaku bertindak seorang diri. Saat pelaku masuk ke dalam sekolah dia membawa dua senjata api. Motif penembakan hingga kini masih diselidiki.
Kejadian di Graz menjadi perhatian khusus Kanselir Austria Christian Stocker. Di tengah duka mendalam., Stocker mengaku peristiwa itu adalah hari gelap dalam sejarah Austria.

“Tidak ada kata-kata untuk duka dan kesedihan yang seluruh rakyat Austria rasa saat ini,” kata Stocker seperti dikutip dari Reuters.
Stocker lalu mengumumkan perkabungan nasional selama tiga hari. Ia juga menyerukan mengheningkan cipta nasional pada Rabu (11/6) pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Kepemilikan Senjata
Austria adalah negara dengan populasi warga sipil memiliki senjata salah satu yang terbesar di Eropa. Laporan Small Arms Survey sebanyak 30 dari 100 orang warga Austria memegang senjata api.
Negara ini pernah diguncang peristiwa serupa setidaknya dua kali. Yang pertama pada 1997 seorang berusia 36 tahun menembak mati enam orang di Mauterndorf.
Pada 2020 ibu kota Wina dihantam penembakan oleh seorang ekstremis. Sebanyak empat orang tewas dan 22 terluka dalam peristiwa tersebut.