Ekspansi Pembangkit Listrik Gas Berpotensi Bebani Perekonomian Indonesia

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga think tank Cerah menyatakan, tambahan kapasitas pembangkit listrik berbahan bakar gas hingga 10,3 gigawatt (GW) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025–2034 akan menimbulkan biaya hingga Rp 155,8 triliun per tahun. Selain itu, penambahan kapasitas ini juga dinilai memperburuk ketergantungan impor dan menghambat transisi energi nasional.

Policy Strategist Cerah, Sartika Nur Shalati, mengatakan peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis gas akan menaikkan biaya pembelian gas oleh PLN. RUPTL memproyeksikan kebutuhan gas meningkat tajam hingga 60 persen menjadi 2.352 billion British thermal unit per day (BBTUD) pada 2034.

Dengan asumsi harga gas bumi tertentu (HGBT) maksimal 6 dolar AS per juta British thermal unit (MMBTU), total biaya pembelian gas akan mencapai 5,15 miliar dolar AS per tahun atau Rp 84,98 triliun per tahun (kurs Rp 16.500) pada 2034. Menurut Sartika, jika kebijakan HGBT masih berlaku, selisih harga yang harus ditanggung pemerintah juga akan melonjak.

Cerah menghitung, dengan rata-rata selisih HGBT selama ini mencapai sekitar 5 dolar AS per MMBTU, pemerintah harus menanggung sekitar Rp 70,82 triliun dengan skenario penambahan pembangkit listrik berbasis gas 10,3 GW. Semakin besar selisih harga keekonomian gas dengan HGBT, semakin besar pula potensi berkurangnya penerimaan negara.

“Dengan tambahan 10,3 GW pembangkit gas, maka diperkirakan total biaya yang diperlukan akan bertambah hingga Rp 155,8 triliun per tahun,” kata Sartika dalam pernyataannya, Jumat (8/8/2025).

Ia menambahkan, pemerintah menargetkan penerimaan negara dari sektor migas sebesar Rp 208,48 triliun pada 2025 yang bersumber dari PPh migas, PNBP, dan komponen lainnya. Namun, biaya untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik gas per tahun saja sudah mendekati angka tersebut.

“Belum termasuk biaya pembangunan infrastruktur gas,” ujarnya.

Menurut Sartika, pembangunan infrastruktur gas seperti fasilitas regasifikasi dan pipa membutuhkan biaya tinggi dan waktu lama untuk balik modal. Hal ini berpotensi mengunci Indonesia dalam ketergantungan baru pada energi fosil.

Utilisasi infrastruktur tersebut cenderung akan dipertahankan demi alasan efisiensi dan pengembalian modal. Dampaknya, investasi besar-besaran pada pembangkit energi terbarukan, sistem penyimpanan energi, dan penguatan jaringan (grid) akan melemah.

“Apalagi, dokumen RUPTL tidak memberikan kejelasan tentang batas waktu penggunaan gas, target pengurangannya, maupun strategi phase-out yang konkret. Tanpa arah yang jelas, gas berisiko berubah dari ‘energi jembatan’ menjadi ‘energi permanen’ yang membelokkan tujuan transisi dan melemahkan posisi Indonesia dalam diplomasi iklim global,” tegas Sartika.

Risiko lainnya, dengan produksi dan cadangan gas nasional yang terus menurun, Indonesia berpotensi menjadi net importer gas setelah 2037. Ketergantungan impor semakin diperparah oleh meningkatnya konsumsi gas domestik untuk sektor industri, pupuk, rumah tangga, dan ketenagalistrikan.

Ketika cadangan menurun dan laju lifting tidak mampu mengejar pertumbuhan permintaan, kompetisi antarsektor tak terhindarkan.

Read Entire Article