AZWI Desak Indonesia Batasi Pengaruh Industri di Perundingan Plastik

3 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi lingkungan Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) mengkritisi dominasi pelobi dari industri bahan bakar fosil dan petrokimia dalam putaran kedua sesi kelima perundingan perjanjian global tentang polusi plastik (INC-5.2) di Jenewa. Berdasarkan analisis terbaru Center for International Environmental Law (CIEL), sedikitnya tercatat 234 pelobi industri hadir di ruang negosiasi.

Dalam pernyataannya, Jumat (8/8/2025), AZWI mencatat angka ini menjadikan mereka kelompok nonpemerintah terbesar di dalam forum, melampaui banyak delegasi negara bahkan beberapa blok negosiasi regional. Data ini diperoleh dari daftar partisipan yang dirilis United Nations Environment Programme (UNEP) dan diolah oleh tim CIEL.

AZWI yang hadir di INC-5.2 sebagai pengamat dari masyarakat sipil menilai kehadiran masif pelobi industri ini menimbulkan kekhawatiran mendalam. Industri bahan bakar fosil dan petrokimia adalah aktor utama dalam rantai produksi plastik, mulai dari ekstraksi minyak dan gas hingga pembuatan resin plastik.

Dengan posisi strategis tersebut, upaya melobi dapat diarahkan untuk mempertahankan status quo: mendorong solusi teknis yang dangkal, melemahkan target pengurangan produksi, atau mengaburkan kewajiban hukum yang seharusnya mengikat. Bagi masyarakat sipil internasional, temuan ini menjadi alarm keras.

AZWI menilai proses perundingan yang seharusnya memprioritaskan sains, kesehatan publik, dan keberlanjutan lingkungan dapat tergelincir jika kepentingan industri menguasai meja diskusi. Mengingat polusi plastik merupakan krisis multidimensi yang mengancam laut, tanah, udara, dan kesehatan manusia, setiap kompromi yang menguntungkan produsen plastik dapat menghilangkan momentum perubahan sistemik.

“Kami mengecam dominasi pelobi industri dalam proses negosiasi INC-5.2 yang menggeser fokus dari upaya perlindungan kesehatan manusia dan lingkungan. Kekuatan lobi ini bukan hanya melemahkan komitmen global dan merugikan rakyat, tetapi juga membuka jalan bagi keuntungan korporasi,” kata Toxics Program Manager Nexus3 Foundation, Nindhita Proboretno, seperti dikutip dari pernyataan AZWI.

Nindhita mengatakan, kebijakan plastik kerap tunduk kepada tekanan industri besar, tidak terkecuali di Indonesia, sehingga upaya pembatasan produksi plastik dan penghapusan bahan kimia berbahaya tersendat.

“Sementara masyarakat terus menanggung beban pencemaran dan hak atas lingkungan hidup yang sehat diabaikan,” tambahnya.

Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia berada di garis depan dampak polusi plastik, baik pada ekosistem laut maupun kesehatan manusia. Berdasarkan data registrasi UNEP, delegasi Indonesia tercatat berjumlah 42 orang. Jumlah ini menjadi modal penting untuk memperkuat posisi negosiasi dan mendorong hasil perundingan yang ambisius.

Jika perjanjian global nantinya disusun dengan kompromi yang menguntungkan industri, tidak memuat target pengurangan produksi plastik yang ambisius, mekanisme pendanaan yang adil, dan aturan transparansi yang ketat, negara seperti Indonesia akan menghadapi tantangan berlipat ganda: beban polusi terus bertambah, tetapi dukungan internasional untuk mengatasinya menjadi minim.

AZWI mendesak pemerintah Indonesia mengambil posisi tegas dalam perundingan INC-5.2 dengan mendorong transparansi proses, membatasi pengaruh industri yang memiliki konflik kepentingan, dan memastikan perjanjian global yang dihasilkan memuat target pengurangan produksi plastik yang ambisius, mekanisme pendanaan yang adil, serta perlindungan kesehatan publik.

“Sebanyak 234 pelobi dari perusahaan bahan bakar fosil yang hadir dalam perundingan perjanjian plastik global mencemari harapan kita untuk hidup bebas dari polusi plastik. Sudah saatnya memberikan ruang yang luas dan adil bagi masyarakat dan kelompok ilmuwan dalam proses perundingan perjanjian plastik global,” kata Juru Kampanye Zero Waste Greenpeace Indonesia, Ibar Akbar.

Read Entire Article