Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis produksi batu bara Indonesia tetap mencapai target meskipun saat ini kinerja ekspor komoditas unggulan tersebut sedang lesu.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, mengatakan target produksi batu bara sepanjang tahun 2025 sekitar 700 juta ton.
Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM, rencana produksi batu bara pada tahun ini yakni 739,56 juta ton. Realisasi produksi per 8 Agustus 2025 mencapai 431,77 juta ton, alias 58,38 persen dari target.
"(Proyeksi produksi batu bara sampai akhir tahun) 700 (juta ton) something," kata Tri saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, dikutip Jumat (8/8).
Namun di sisi lain, ekspor batu bara nasional saat ini sedang lesu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor batu bara Indonesia anjlok 21,09 persen sepanjang semester I 2025, di saat komoditas unggulan ekspor lainnya mengalami kenaikan.
Kementerian ESDM menargetkan ekspor batu bara pada tahun ini sebesar 499,92 juta ton, dengan realisasi mencapai 221,86 juta ton pada awal Agustus 2025 alias 44,38 persen dari target.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan nilai ekspor batu bara merosot 21,09 persen secara tahunan (year on year/yoy) yakni dari USD 15,17 miliar pada semester I 2024, menjadi USD 11,97 miliar pada semester I 2025.
Secara volume, ekspor batu bara Indonesia pada periode tersebut mencapai 184,19 juta ton, turun 6,33 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara dari sisi rata-rata unit value, ekspor batu bara turun 15,86 persen menjadi USD 64,99 per ton. Porsi komoditas batu bara dari total ekspor Indonesia sebesar 9,32 persen.
"Nilai ekspor batu bara turun 21,09 persen secara kumulatif," ungkapnya saat Rilis Berita Resmi Statistik, Jumat (1/8).
Dengan target ekspor tersebut, maka rencana pemenuhan kewajiban dalam negeri (domestic market obligation/DMO) batu bara tahun ini sebanyak 239,64 juta ton, dengan realisasi 104,59 juta ton hingga awal Agustus ini.