
BANTUAN rumah apung dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk korban banjir air laut pasang (rob) di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mulai direalisasikan. Pembangunan tahap awal sudah mencapai 70% dan segera diberikan kepada warga.
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (7/8) sejumlah pekerja bangunan dibantu warga sejak pagi sudah mulai sibuk memasang sekat dinding sejumlah rumah apung di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, yang dibangun khusus dengan tipe 36 untuk warga korban banjir rob yang telah belasan tahun hidup di atas air.
Pembangunan rumah apung inisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi tersebut menjadi harapan warga korban rob karena lahan mereka telah hilang menyatu dengan laut. Bahkan ratusan keluarga terpaksa hengkang dari desa itu dengan memilih kontrak atau sewa di luar desa. "Setiap tahun saya meninggikan bangunan, namun sekarang sudah tidak bisa lagi," ujar Wasono, seorang warga.
Banjir air laut pasang (rob) setiap hari merendam desa ini hingga ketinggian 70-120 sentimeter, ungkap Sholikin, 50, warga Timbulsloko lainnya. Bahkan saat banjir rob mencapai puncaknya, jalan keluar masuk desa juga terendam hingga untuk aktivitas seperti sekolah maupun bekerja warga hanya dapat mengandalkan transportasi perahu.
"Saya sangat senang menerima bantuan rumah apung ini, karena sudah 10 tahun keluarga saya hidup kesulitan tempat tinggal, sedangkan untuk pindah ke desa lain tidak punya tanah," ujar Mulyono, salah seorang penerima bantuan runah apung.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Provinsi Jawa Tengah Boedyo Dharmawan mengatakan, bantuan rumah apung tersebut sesuai dengan komitmen Gubernur Ahmad Luthfi dalam menangani korban rob di sektor perumahan. Saat ini baru dilaksanakan pembangunan tahap awal sebanyak tiga unit dan akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan.
Pembangunan rumah apung berukuran tipe 36 itu juga dilengkapi dengan fasilitas sanitasi komunal, sehingga diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan memenuhi kebutuhan warga penerima.
"Saat ini pembangunan telah mencapai 70% dan dalam beberapa hari kedepan sudah selesai serta diserahkan kepada penerima bantuan," imbuhnya.
Bantuan perumahan untuk korban banjir rob, lanjut Boedyo, diberikan dalam bentuk relokasi, yakni bagi warga korban rob yang memiliki lahan di luar desa itu dapat diberikan bantuan pembangunan rumah dengan tipe yang sama, sehingga setelah menerima bantuan warga dapat merawat secara baik rumahnya agar dapat ditempati dengan nyaman. (AS/E-4)