
TUNGGAL putra Indonesia Alwi Farhan meraih gelar juara Makau Terbuka 2025 usai menundukkan wakil Malaysia, Justin Hoh, dua gim langsung 21-15 dan 21-5 dalam partai final turnamen BWF Super 300.
"Alhamdulillah, pastinya sangat bersyukur dan bangga kepada diri sendiri. Tapi kemenangan ini bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk sektor tunggal putra, untuk PBSI, untuk Indonesia, dan untuk coach saya, Ko Indra," ujar Alwi kepada pewarta.
Alwi menyebut titel juara di Makau merupakan salah satu target pribadinya tahun ini. Kemenangan tersebut juga memberinya suntikan kepercayaan diri untuk menatap turnamen-turnamen berikutnya.
"Ini salah satu goals saya tahun ini, bisa juara Super 300, terutama di Makau. Itu jadi motivasi tambahan buat saya," lanjutnya.
Perjalanan menuju podium tertinggi tidak selalu mudah. Alwi mengakui laga tersulit justru datang di babak 16 besar saat menghadapi rekannya sendiri di Pelatnas, Moh. Zaki Ubaidillah. Kedekatan dalam latihan membuat partai tersebut berlangsung ketat.
"Semua lawan berat, tapi mungkin yang paling sulit itu Ubed, karena kami sering latihan bareng. Jadi sudah sama-sama tahu pola permainan masing-masing," kata Alwi.
Alih-alih merasa terbebani setelah sukses menjadi juara, Alwi justru melihatnya sebagai momentum untuk menjaga konsistensi performa. “Bukan beban, lebih ke pengin mempertahankan yang sudah bagus. Karena saya mulai lebih mengenali diri sendiri kemarin waktu di Makau,” ucapnya.
Meski telah menjuarai turnamen sekelas Super 300, Alwi enggan melabeli dirinya sebagai atlet elite. Ia memilih tetap membumi dan fokus pada proses.
“Saya rasa, semua punya kans menang yang sama. Jadi saya gak pernah anggap ada yang lebih di atas. Fokusnya adalah berikan yang terbaik di setiap pertandingan,” tegasnya. (Ndf/I-1)