
WARGA mengeluhkan air sumur yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kini sudah tercemar dari limbah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopiluhur, Kota Cirebon.
Warga Kampung Kalilunyu, RT/RW 04, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, mengeluhkan kondisi air sumur mereka yang kini sudah tercemar limbah dari TPA Kopiluhur.
“Air sumur kami kini tidak bisa digunakan lagi untuk kebutuhan sehari-hari,” tutur Asep Hidayatullah, Ketua RT 04, Kampung Kalilunyu.
Padahal, lanjutnya. air sumur tersebut selama ini menjadi sumber kebutuhan warga sehari-hari, baik untuk minum dan masak, mencuci dan lainnya. Karena sudah tidak bisa digunakan, warga pun terpaksa haruss menutup sumur mereka.
Dia menambahkan beberapa warga ada yang memaksa menggunakan air dari sumur mereka. Namun kini mereka mengalami gangguan kesehatan, seperti gatal-gatal dan penyakit kulit lainnya.
Pemukiman warga RT 04 hanya berjarak kurang dari 1 kilometer dari TPA Kopiluhur. Lahan pemukiman warga berada di bawah TPA tersebut.
“Kami berharap Pemerintah Kota Cirebon bisa bergerak dan membantu menanggulangi pencemaran sumur milik warga," lanjut Asep.
Sri Hayati, warga lainnya, mengaku sudah 2 tahun menutup sumur miliknya. “Sudah tidak saya gunakan lagi karena berbau dan warnanya pun keruh,” tambahnya.
Penutupan sumur tersebut karena keluarganya mengalami gatal-gatal setelah menggunakan air sumur yang sudah tercemar. “Kalau untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan dan minum saya beli air galon isi ulang,” tanasnya.