Dedi Mulyadi Menyatakan Pemerintahan Sebelumnya tidak Memprioritaskan Pendidikan

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Dedi Mulyadi Menyatakan Pemerintahan Sebelumnya tidak Memprioritaskan Pendidikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menjawab pertanyaan wartawan terkait gugatan dari sejumlah organisasi sekolah swasta.(MI/BAYU ANGGORO)

GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menyayangkan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebelum kepemimpinannya karena minim membangun sekolah menengah atas (SMA/SMK). Akibatnya, saat ini ketersediaan SMA/SMK negeri di wilayahnya masih kurang, sehingga banyak siswa yang tidak terakomodir.

Hal ini disampaikan Dedi saat dimintai tanggapannya terkait gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung atas kebijakannya yang membolehkan rombongan belajar SMA/SMK negeri hingga 50 orang per kelas.

"Pemerintah Provinsi Jawa Barat terdahulu tidak memprioritaskan pendidikan, tidak membangun sekolah baru," kata Dedi, seusai menghadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025, di Bandung, Kamis (7/8).

Sebagai contoh, dia menyebut pada 2020 silam tidak ada satupun sekolah baru yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Pada 2020, berdasarkan data tidak satu pun sekolah dibangun."


Anggaran


Tahun ini, lanjutnya, pada APBD Murni 2025 Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun tidak menganggarkan pembangunan satu sekolah pun. "Makanya di APBD perubahan sekarang saya geserkan ratusan miliar untuk membangun sekolah baru," katanya.

Akibat masih minimnya ketersediaan sekolah tersebut, Dedi tidak ingin anak didik di Jawa Barat putus sekolah. "Penambahan jadi 50 orang per kelas itu untuk menyelamatkan yang putus sekolah. Yang diselamatkan 47 ribu orang," katanya.

Maka dari itu, dia memastikan pihaknya tidak mempersoalkan adanya pihak-pihak yang menentang kebijakannya tersebut. Hak setiap orang untuk menggugat.

"Dengan adanya gugatan itu, saya berbahagia. Mencerminkan bahwa gubernur bekerja," katanya.

Mantan Bupati Purwakarta itu meminta pihak-pihak yang menolak kebijakannya itu menggunakan data dan riset yang lebih jelas.Di antaranya apakah kebijakannya membolehkan 50 orang siswa per kelas berdampak langsung terhadap penurunan siswa di sekolah swasta.

"Apakah sekolah swasta yan mengalami pengurangan murid itu akibat rekruitmen di sekolah negeri? Lihat di peta data," katanya.

Terlebih, dia menyayangkan pihak-pihak yang menolak kebijakannya itu karena dianggap tidak bersuara saat Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sebelumnya tidak membangun sekolah baru.

"Yang menjadi perhatian saya, ketika dulu uang APBD tak tersampaikan ke publik secara terbuka, tidak fokus ke kepentingan publik, tidak membangun sekolah baru, ruang kelas baru, kenapa dulu pada diam? Kenapa ributnya baru sekarang," tegasnya.

Read Entire Article