Majelis Ulama Indonesia (MUI) merespons dugaan ajaran sesat dalam pengajian yang dipimpin seorang perempuan berinisial PY atau akrab disapa Umi Cinta di Bekasi.
Dugaan ini mencuat usai beredar kabar bahwa jemaah dijanjikan masuk surga jika menyetor uang Rp 1 juta.
Ketua MUI, KH Cholil Nafis, menegaskan ajaran seperti itu jelas menyesatkan.
“Itu pasti tidak benar, kalau itu jadi keyakinan, pasti keyakinan sesat. Jangan mau dibohongi. Karena kita sebenarnya yang pertama bukan ingin mendapatkan surga, tapi ingin mendapat ridho Allah,” kata Cholil, Rabu (13/8).
Ia menjelaskan, cara mendapatkan ridho Allah adalah dengan beriman dan bertakwa sesuai tuntunan-Nya. Sedekah, infak, dan zakat bisa dilakukan jika memiliki kelebihan rezeki, tapi tidak bisa dijadikan syarat masuk surga.
“Jadi saya sarankan agar umat belajar kepada guru yang benar, yang jelas belajar agamanya dan bagaimana menjalankan ajaran agamanya. Yang gitu-gitu pasti salah itu,” tegasnya.
MUI Kota Bekasi Akan Panggil Umi Cinta
Ketua MUI Kota Bekasi, Saifuddin Siroj, mengatakan pihaknya masih menyelidiki fakta di lapangan. Menurut dia, keresahan warga muncul karena pengajian dilakukan tertutup, ada percampuran jemaah laki-laki dan perempuan, serta kabar soal setoran Rp 1 juta untuk masuk surga.
Saifuddin menuturkan, MUI akan melakukan crosscheck. Jika ditemukan pelanggaran ajaran Islam, pengajian akan direkomendasikan untuk ditutup.
“Kalau memang tidak terbukti yang disampaikan masyarakat, kita cari jalan keluar antara lain mereka harus menempuh surat izin pendirian majelis taklim terlebih dahulu. Selama proses itu, mereka harus nonaktif dulu pengajiannya. Tapi kalau sudah masuk kategori pelanggaran pokok-pokok ajaran Islam, langsung kita rekomendasi agar ditutup,” jelasnya.
Ia menambahkan, Umi Cinta belum hadir dalam pertemuan awal MUI dengan warga.
“Tidak hadir, besok langsung ke yang bersangkutan. Baru saksi dari masyarakat setempat,” kata Saifuddin.
Umi Cinta akan dipanggil untuk klarifikasi terkait pengajian tersebut.
“Iya (akan dipanggil),” ujarnya
Menurutnya, keterangan sementara pengajian itu sudah berlangsung tujuh tahun, namun baru menjadi sorotan sekarang.
“Keterangannya sudah 7 tahun. Saya juga agak kaget kenapa baru muncul sekarang. Jadi tidak direspons sejak dulu. Pak RW-nya baru, jadi tidak begitu menguasai dari sebelumnya,” tuturnya.