Rahman -bukan nama sebenarnya- mengingat kembali momen wisudanya di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bulan Februari lalu. Saat itu dia hanya menerima map biru, yang kosong.
Hampir enam bulan berlalu, ijazah yang diidam-idamkannya masih tak keluar. Alasan kampus, sinkronisasi data jadi penyebabnya.
"Aku kemarin wisuda periode Februari (2025) waktu wisuda cuma dikasih itungannya kaya map kosong lah. Nggak ada ijazahnya. Cuma ada logo UNY," kata Rahman dihubungi, Rabu (13/8).
Dia masuk di dalam grup wisuda UNY. Selesai wisuda tak ada informasi ijazah di grup itu. Baru pada 28 Mei muncul surat edaran kampus yang berisi alasan ijazah belum turun.
"Alasannya itu ada masalah sinkronisasi data gitu," katanya.
Rahman mengaku sempat menanyakan hal ini ke dosen. Oleh dosen diarahkan untuk bertanya ke grup wisuda tersebut.
Sampai saat ini teman wisudanya di bulan Februari belum ada yang menerima ijazah. Rahman berharap ada kepastian kapan ijazah ini keluar.
"Bikin sakit hati wisudawan. Minimal tanggal pastinya kapan (ijazah keluar). Kita tahu nunggunya sampai kapan," katanya.
Rahman sudah memiliki pekerjaan meski ijazahnya belum keluar, sehingga keberadaan ijazah belum mendesak.
Namun hal lain dialami teman Rahman yang gagal bekerja karena belum punya ijazah.
"Aku pas kontak dia, agak parah. Dia (teman) sudah balik ke kampung dan diterima mengajar kalau nggak salah. Mulai magang, untuk daftar jadi gurunya nggak bisa karena harus pakai ijazah asli," katanya.
Sementara surat keterangan lulus (SKL) sering tak laku untuk melamar pekerjaan.
"Dia waktu mendaftar pakai SKL ternyata nggak bisa," bebernya.
Sementara itu, Agung Dwi Prakoso wisudawan UNY tahun 2023 bilang saat wisuda dia langsung terima ijazah.
"Saat itu penyelenggaraan wisuda di GOR UNY prosesinya sama seperti wisuda pada umumnya. Ketika di sana dapat map biru, toga, dan dapat dokumen ijazah asli, ijazah fotokopian, dan beberapa dokumen nilai," kata Agung.
Agung alumni Sastra Indonesia UNY itu turut prihatin dengan apa yang terjadi di almamaternya saat ini. Dia berharap kampus yang dulu bernama IKIP Karangmalang ini bisa mempertanggungjawabkan kewajibannya ke mahasiswa.
"Karena ijazah itu jadi bukti dan dinantikan mahasiswa yang selama bertahun-tahun mengupayakan untuk lulus," katanya.
Rektorat Beberkan Penyebab
Wakil Rektor Bidang Akademik UNY, Prof Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, mengatakan ada 2.900-an ijazah wisudawan bulan Februari dan Mei yang belum keluar.
"Yang kemarin sudah wisuda itu 2.900-an itu," kata Nur Hidayanto kemarin.