Universitas Terbuka (UT) meneguhkan langkah strategisnya sebagai pelopor pendidikan tinggi digital, terbuka, dan jarak jauh (PTTJJ) di Indonesia melalui peresmian dua ikon baru berupa Gedung Prof. Setijadi dan Gerbang Depan UT Pusat.
Peresmian ini, yang berlangsung di Kantor UT Pusat, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi perwujudan komitmen UT sebagai Kampus Terbuka dan Berdampak yang inovatif, inklusif, dan memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan manfaat nyata bagi bangsa.
Hadir dalam acara ini Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., Deputi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., Wali Kota Tangerang Selatan yang diwakili oleh Asisten Daerah (ASDA 1) Bidang Pemerintahan dan Kesejahteran Rakyat, Chaerudin, para rektor mitra, perwakilan Kemdiktisaintek, dunia industri termasuk Presiden Direktur Microsoft Indonesia, perwakilan dari Ikatan Alumni (IKA) UT, serta keluarga besar almarhum Prof. Dr. Setijadi, M.Eng.
Dalam sambutannya, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D. menyampaikan berbesar hati karena menggunakan nama Prof. Setijadi untuk menamai gedung yang diresmikan.
“Ini sebagai bentuk penghargaan kepada sosok sang guru yang telah berjasa atas pendirian UT,” jelas Prof. Brian.
Dirinya menegaskan di awal pendirian UT di mana belum ada teknologi internet, namun Prof. Setijadi telah punya visi jauh ke depan untuk menyebarkan pengetahuan bagi seluruh anak bangsa.
Prof. Brian menegaskan bahwa UT adalah pionir penyelenggara pendidikan terbuka dan tinggi jarak jauh yang membuka kesempatan belajar bagi masyarakat di seluruh penjuru negeri dengan harga yang terjangkau dan proses pembelajaran yang berkualitas.
“Di era transformasi ini, peran UT makin relevan. Dengan pembelajaran berbasis teknologi digital, UT mempunyai tugas mulia dalam mengisi ruang-ruang kosong dengan membekali anak bangsa yang terkendala jarak, waktu, kondisi ekonomi dan sosial,” lanjutnya.
Mendiktisaintek mengajak perguruan tinggi untuk mewujudkan kampus berdampak. Selain berperan aktif menyelesaikan masalah di lingkungan, menurutnya, kampus juga harus melakukan revolusi besar dalam pendidikan.
“Makna berdampak dari UT adalah seluruh masyarakat mendapat manfaat dari sistem pendidikan jarak jauh yang memungkinkan siapa pun kuliah tanpa batasan. UT juga memberikan bahan ajar berbasis Open Educational Resources melalui Perpustakaan Digital UT, sehingga ilmu pengetahuan dapat diakses secara luas,” ujarnya.
Sebagai upaya meningkatkan sumbangsih dan dampak besar dari UT bagi pendidikan di Indonesia, Mendiktisaintek juga memberikan amanah strategis kepada UT untuk mengembangkan dan mengoordinasikan produksi video ajar berkualitas yang dapat digunakan dosen di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, sebagai langkah pemerataan kualitas pembelajaran dan mewujudkan pendidikan yang semakin baik di tanah air.
“Revolusi besar pengembangan video ajar ini haknya ada di UT, dipimpin dan dikoordinasikan oleh UT. Kami percayakan pada UT, karena UT paling maju dalam teknologi digital dan pengembangan materi ajar,” ungkap Prof. Brian.