REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG — Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar membuka Silaturahmi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Lembaga Keagamaan Tahun 2025 di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (6/8/2025).
Acara yang mengusung tema besar “Merawat Kerukunan Umat Menuju Indonesia Emas 2045”ini dihadiri lebih dari 350 peserta dari berbagai provinsi.
Dalam sambutannya, menag menekankan pentingnya menjadikan kerukunan sebagai gerakan sosial yang berlandaskan spiritualitas dan nilai-nilai kemanusiaan. Ia mengingatkan, kerja-kerja kerukunan tidak boleh berhenti di ranah formalitas.
“Kerukunan tidak cukup dirawat secara normatif. Ia harus menjadi etos kolektif bangsa ini. Agama harus menjadi sumber kedamaian, bukan alat untuk mempertajam perbedaan,” ujar Nasaruddin.
Untuk menanamkan nilai-nilai kedamaian sejak dini, Kemenag juga tengah mengembangkan Kurikulum Cinta, sebuah pendekatan pendidikan yang menanamkan kasih sayang, empati, dan penghargaan terhadap kemanusiaan sebagai bagian dari pendidikan keagamaan.
Senada dengan Menteri Agama, Sekretaris Jenderal Kemenag, Prof Kamaruddin Amin menjelaskan, kerukunan umat adalah amanah yang harus terus diperjuangkan, bukan sekadar warisan. Ia mengajak semua pihak untuk membuka ruang dialog dalam isu-isu sensitif seperti pendirian rumah ibadah, yang menurutnya sering menjadi titik rawan dalam relasi antarumat.
"Komunikasi terbuka lintas agama adalah instrumen paling penting dalam mencegah konflik sosial. Tidak ada keputusan baik yang lahir dari ruang tertutup,” ucap dia.
Kamaruddin juga menyampaikan, FKUB memiliki posisi strategis sebagai simpul kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah, serta menekankan pentingnya Early Warning System berbasis kepekaan sosial.