
LEMBAGA Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI), meluncurkan laman resminya yang telah diperbarui (lsf.go.id). Kini laman resmi LSF hadir dengan deretan fitur yang lebih inklusif dan ramah disabilitas. Peluncuran resmi dilakukan di Jakarta pada Kamis (7/8).
Ketua LSF, Naswardi, dalam sambutannya menyebut, penambahan fitur ramah disabilitas pada laman resmi LSF merupakan bagian dari komitmen LSF untuk memastikan bahwa semua orang tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam berbagai kehidupan. Sekaligus selaras dengan kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan nilai-nilai kebudayaan yang menjunjung kesetaraan.
"Karena itu, LSF membangun situs ramah disabilitas untuk kemudahan akses bagi semua untuk menyebarkan informasi valid tentang perfilman yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat secara berkelanjutan,“ kata Naswardi dalam sambutan di kegiatan Peluncuran Laman Resmi LSF, Kamis (7/8)
Melihat deretan fitur ramah disabilitas yang ditambahkan diantaranya, ada fitur pengaturan kontras warna menyediakan opsi kontras tinggi, latar belakang gelap/terang, serta kombinasi warna ramah disabilitas penglihatan (low vision dan defisiensi penglihatan warna). Kemudian fitur Pembesaran dan Penyesuaian Ukuran Teks, memungkinkan pengguna memperbesar atau memperkecil ukuran teks sesuai kebutuhan visual tanpa mengganggu tata letak.
Ada juga fitur Penyorotan Tautan (Highlight Links), fitur ini menyoroti seluruh tautan dalam laman dengan warna atau garis bawah mencolok agar lebih mudah dikenali. Selanjutnya ada fitur fokus pada elemen yang sedang dipilih, memungkinkan pengguna menavigasi dengan papan ketik atau pembaca layar, elemen aktif akan ditandai secara visual agar jelas terlihat.
Tersedia juga Mode Tampilan Ramah Disleksia (Dyslexia Friendly Font), membuat font menjadi jenis huruf yang ramah bagi penyandang disleksia untuk membantu kelancaran membaca. Hadir juga fitur Tampilan Bebas Gangguan (Reading Guide & Line Focus), menambahkan garis bantu atau fokus baris demi baris untuk membantu pengguna dengan gangguan konsentrasi atau neurodivergent. Terakhir ada fitur Navigasi Keyboard Penuh, membuat seluruh widget dan elemen laman dapat diakses melalui tombol papan ketik (tab, enter, panah), tanpa perlu menggunakan tetikus.
Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Kikin P Tarigan, mengapresiasi upaya LSF dalam menjangkau kelompok rentan, termasuk disabilitas dalam setiap aspek kehidupan. Dalam kegiatan itu LSF pun mengadakan demo akses website mereka oleh para penyandang disabilitas.
"Kami mengapresiasi penambahan fitur disabilitas oleh LSF, karena dunia perfilman yang saat ini sedang berkembang pesat, juga harus bisa dinikmati oleh penyandang disabilitas,” ungkap Kikin. (H-3)