Prabowo harusnya Evaluasi Kebijakan, bukan Tuduh Makar dan Terorisme

20 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Prabowo harusnya Evaluasi Kebijakan, bukan Tuduh Makar dan Terorisme Ilustrasi(Antara)

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menyayangkan pernyataan Presiden yang mengklaim adanya aksi makar dan terorisme dalam demonstrasi sepekan terakhir di beberapa wilayah.  

“Melabeli aksi demonstrasi masyarakat dengan tuduhan makar maupun terorisme sangatlah berlebihan, apalagi jika terus menerus disampaikan dengan narasi ‘campur tangan asing’ dan ‘adu domba’ saat masyarakat sedang berdemonstrasi menyuarakan aspirasi terkait kebijakan pemerintah yang bermasalah,” jelas Usman dalam keterangannya pada Selasa (2/8). 

Usman menegaskan bahwa aksi demonstrasi tersebut bukanlah tindakan makar maupun terorisme. Ia juga menyebut bahwa pernyataan presiden tersebut tidak sensitif terhadap segala keluhan dan aspirasi yang masyarakat suarakan dalam aksi demonstrasi. 

Selain itu, Usman mendorong agar penegak hukum yang memiliki wewenang untuk menindak setiap tindak pidana di lapangan dapat dilakukan dengan mengedepankan prinsip proporsionalitas, nesesitas dan legalitas yang berlandaskan nilai-nilai HAM. 

“Negara tidak boleh menggunakan cara-cara yang melanggar HAM bahkan dalam merespon suatu tindak pidana sekalipun. Ada koridor yang telah ditetapkan dan aparat wajib mematuhi prinsip-prinsip HAM dalam mengamankan aksi demonstrasi,” katanya. 

Selain itu, Usman menyesali instruksi Presiden kepada Kapolri dan Panglima TNI terkait langkah kebijakan “tembak di tempat” kepada pengunjuk rasa yang dicap sebagai anarkis. 

“Instruksi tembak di tempat, walaupun hanya dengan menggunakan peluru karet, tetap berisiko menimbulkan luka yang fatal bagi korban,” tukasnya. 

Menurut Usman, negara harus merespons tuntutan dari berbagai kelompok rakyat dengan rangkaian perubahan kebijakan menyeluruh bukan dengan cara represif. 

“Misalnya, membenahi kebijakan makan bergizi gratis, Danantara, Proyek Strategis Nasional hingga kebijakan tunjangan anggota parlemen yang dinilai tidak adil bagi rakyat,” ungkapnya. 

Usman juga mendorong negara untuk melakukan evaluasi serius atas pengamanan aksi demonstrasi sekaligus mengusut dan mengadili semua aparat keamanan yang bertanggungjawab atas penggunaan kekuatan berlebihan. 

“Dari mulai pemukulan, penangkapan sewenang-wenang, sampai dan penggunaan kendaraan yang melindas Affan Kurniawan sampai tewas,” imbuhnya. 

Alih-alih memberi sanksi ringan secara internal dan memilih memperkuat narasi yang menyudutkan masyarakat dengan terminologi anarkis, Usman menilai negara seharusnya melakukan investigasi independen dan terpercaya. 

“Pilihan kebijakan ini hanya menambah luka dan memperlebar jarak antara rakyat dengan negara,” jelasnya. 

Di samping itu, Usman menilai instruksi dari Presiden dan Kapolri terkait tembak di tempat itu juga membahayakan karena menutupi represi negara terhadap suara-suara kritis. 

“Ini menutupi akar persoalan yaitu maraknya ketidakpuasan rakyat atas praktik kebijakan negara yang buruk dan tidak adil,” tuturnya.

Menurut Usman, pemerintah seolah mengabaikan fakta bahwa aksi protes itu hak konstitusional warga negara yang dijamin UUD 1945 dan menggiring opini publik bahwa demonstrasi identik dengan kerusuhan. 

Jika hal itu terus dinarasikan, lanjut Usman, justru mempersempit ruang kebebasan berekspresi dan membenarkan tindakan represif. 

Lebih jauh, Usman menekankan ada hal yang lebih mendesak bagi pemerintah yakni mengevaluasi seluruh kebijakan negara yang menyangkut kehidupan sosial ekonomi rakyat. 

“Seperti kenaikan pajak bumi dan bangunan, program makan bergizi gratis, tunjangan mewah bagi pejabat, hingga masalah perluasan peran militer di urusan non-pertahanan, dan perbaikan kesejahteraan rakyat. Hal-hal itulah yang selama ini terus disuarakan secara kritis oleh rakyat,” ujarnya. (E-3) 

Read Entire Article