Seorang pria bernama Arifin, warga Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, didatangi aparat gabungan dari TNI-Polri dan pihak kecamatan pada Jumat (2/8).
Arifin disambangi aparat karena ia memasang bendera One Piece di halaman rumahnya.
Setelah didatangi aparat, Arifin langsung menurunkan bendera One Piece tersebut.
Arifin membeberkan alasan dirinya memasang bendera One Piece. Ia menyebut sebagai bentuk kekecewaan dengan kondisi negara saat ini.
"Banyak korupsi, kemiskinan tak teratasi, permasalahan di mana-mana," kata Arifin, Senin (4/8).
"Karena menurut saya, bendera One Piece merupakan lambang kebebasan, dan perlawanan, ini wujud nyata kekecewaan kami sebagai rakyat," tambahnya.
Dihubungi terpisah, Komandan Rayon Militer (Danramil) Kerek, Letda Inf Ahmad, membenarkan anggotanya mendatangi rumah Arifin. Namun, ia menyangkal meminta Arifin mencopot bendera One Piece tersebut.
"Bukan anggota kami yang melepasnya, pemilik bendera melepaskan sendiri," ujar Ahmad.
Namun ia belum menjelaskan lebih lanjut tujuan sejumlah aparat itu mendatangi rumah Arifin.
Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan, penggunaan bendera One Piece sebagai ajang kreativitas tidak ada masalah. Tapi, ada sejumlah pihak yang seakan mendorong pengibaran bendera One Piece menandingi bendera Merah Putih.
"Kalaupun ada penindakan, itu yang tadi saya jelaskan berkali-kali. Kalau ada pihak-pihak yang menggeser makna dari ekspresi itu. Misalnya dengan mengimbau supaya lebih baik mengibarkan ini bukan ini. Lho gimana? Ini sakral bendera Merah Putih," ujar Prasetyo.
"Kita semua ini kan anak bangsa Indonesia, warga bangsa Indonesia. Saya kira teman-teman juga pasti merasa terusik ya. Di hari kemerdekaan, di bulan kemerdekaan, kita tunjukkan semangat kebersamaan, nation and character building, saling persatuan, saling bekerja sama, penuh optimisme, bergotong royong," jelas dia.