Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Suhartoyo, menyebut bahwa tidak mudah bagi sebuah lembaga peradilan untuk memperoleh kepercayaan publik. Terlebih, bagi MK sebagai institusi penjaga konstitusi.
Hal itu disampaikan Suhartoyo saat memberikan amanat dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 MK, di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (13/8).
"Tidak mudah bagi sebuah lembaga peradilan dalam sistem ketatanegaraan untuk memperoleh kepercayaan publik. Apalagi, mempertahankannya dalam arus zaman yang bergerak begitu cepat dan kompleks," ujar Suhartoyo di hadapan jajarannya, Rabu (13/8).
Suhartoyo pun mengingatkan bahwa kepercayaan publik merupakan aset yang tak ternilai. Ia menyebut, konsistensi dari seluruh pihak di MK dibutuhkan untuk menjaga muruah lembaga.
"Ujian sesungguhnya adalah konsistensi kita, apakah kita dapat terus menjaga muruah Mahkamah Konstitusi ini, atau justru terjebak dalam rutinitas semata," tutur dia.
"Kepercayaan publik adalah aset yang tak ternilai. Hal tersebut dibangun oleh konsistensi dalam menegakkan hukum dan keadilan, serta dipelihara oleh keteladanan seluruh elemen di dalam institusi ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, Suhartoyo pun meminta jajarannya memperkuat komitmen dalam memberikan kontribusi sebagai penjaga konstitusi di Indonesia.
"Di setiap tindakan, tutur kata, dan interaksi kita, baik di ruang kerja, forum publik, maupun di ruang digital, kita selalu membawa nama besar Mahkamah Konstitusi," papar Suhartoyo,
"Untuk itu, setiap langkah, tindakan, dan perbuatan yang kita lakukan, harus menjaga kehormatan dan kepercayaan yang telah diberikan bangsa ini kepada kita semua," sambungnya.
Dalam momentum peringatan HUT ke-22 MK itu, Suhartoyo berpesan agar para pegawai dan jajaran di lembaga yang dipimpinnya itu tidak terjebak rutinitas semata.
"Jadikan tugas sehari-hari bukan semata rutinitas, tetapi sebagai bentuk nyata pengabdian kepada bangsa dan negara," kata dia.
"Sebab, lembaga peradilan yang kuat tidak hanya tercermin dari putusan-putusannya, tetapi juga dari karakter para pelaksana tugas negara yang jujur dan setia pada nilai-nilai luhur bangsa," pungkasnya.