Meski tampak sepele, fenomena ini kerap membuat penumpang frustrasi, terutama mereka yang membawa barang penting atau bepergian dengan anak kecil. Tapi ternyata, ada alasan di balik "kebijakan" yang kerap dianggap menyebalkan ini.
Dilansir Reader Digest, pramugari sekaligus penulis perjalanan, Kristine Eksteine-Nizka, mengatakan bahwa masalah berat pesawat bukan menjadi penyebab tas kabin harus dititipkan.
"Bobot kabin penumpang sudah dihitung dalam total berat pesawat, jadi lokasi penyimpanan tas tidak terlalu berpengaruh," katanya.
Hal ini pun ditegaskan oleh Pietro Lanzarini, mantan manajer maskapai dan pendiri startup pelacakan bagasi.
"Tidak ada alasan berat. Maskapai menggunakan standar berat rata-rata untuk penumpang dan barang bawaan," tutur Piero.
Lalu, kenapa tas tetap harus di-check-in di gate? Jawabannya adalah efisiensi dan prediksi kepadatan.
Maskapai sering meminta gate check, meski kompartemen masih terlihat kosong, karena mereka memprediksi jumlah barang bawaan melebihi kapasitas, terutama saat penerbangan penuh.
"Ini soal mempercepat boarding dan menghindari drama di lorong pesawat," jelas Piero.
Eksteine-Nizka menambahkan, keputusan gate check kadang sudah dibuat sebelum boarding dimulai.
"Kalau penerbangan penuh atau boarding lambat, gate agent bisa langsung meminta beberapa tas untuk dititipkan, agar proses berjalan lebih cepat," katanya.