REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan berencana mengintegrasikan Stasiun Kereta Api (KA) Sulawesi Selatan dengan pelabuhan dan terminal bus. Langkah ini untuk memperkuat konektivitas antarmoda di wilayah tersebut.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan rencana tersebut usai meninjau penyelenggaraan transportasi KA Makassar–Parepare, di Sulawesi Selatan, Senin (11/8/2025).
“Master plan (rencana induk) kereta api di Sulawesi Selatan ini nantinya stasiun akan terintegrasi dengan Pelabuhan Garongkong dan Pelabuhan New Port, dan juga dengan terminal bus. Kita mau integrasi antarmoda ini terwujud juga di Sulawesi Selatan,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Integrasi stasiun dengan terminal bus akan dilakukan di Stasiun Mandai. Terminal Bus Integrasi Mandai rencananya dibangun di lahan kawasan stasiun seluas 16,4 hektare, dengan satu hektare sudah dimanfaatkan untuk stasiun dan jalan akses.
Lahan terminal akan menempati 2,5 hektare, sementara 10,4 hektare digunakan untuk Kantor Operasional Balai dan fasilitas pendukung, serta 2,5 hektare untuk rumah susun pegawai.
Titik lain yang akan diintegrasikan adalah Stasiun Garongkong dengan Pelabuhan Garongkong, termasuk pembangunan kantor KSOP Garongkong. Dari total 46,6 hektare lahan konsolidasi, 2,5 hektare sudah digunakan untuk jalan akses dan stasiun, sedangkan 43,9 hektare sisanya untuk pengembangan kawasan konsolidasi dan integrasi pelabuhan.
Integrasi berikutnya adalah Stasiun Mandai dengan Makassar New Port. Namun, pengembangannya masih menunggu proses pembebasan lahan. “Saya lihat rencana induk jangka panjang Kereta Api Sulawesi Selatan ini sudah bagus. Akan tetapi, semua itu berproses dan butuh waktu yang panjang. Sedikit demi sedikit akan kita bangun,” kata Dudy.
Saat ini, jalur KA Makassar–Parepare telah terbangun sepanjang 123 kilometer, terdiri atas 58,4 km di Kabupaten Barru, 45,9 km di Kabupaten Pangkep, dan 18,7 km di Kabupaten Maros.
Jumlah penumpang terus meningkat, dari 214.720 orang pada 2023 menjadi 281.442 orang pada 2024. Hingga Juli 2025, jumlah penumpang telah mencapai 181.895 orang, dengan tingkat kepuasan meningkat dari 3,1 pada 2023 menjadi 3,34 pada 2024 dari skala 4.
“Jumlah penumpang kereta Makassar–Parepare ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Tandanya, antusiasme dan kebutuhan masyarakat cukup tinggi. Oleh karena itu, sangat layak untuk terus dikembangkan,” ujar Dudy.