
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mulai mencairkan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, serta para pensiunan per 31 Mei 2025. Total anggaran yang sudah direalisasikan mencapai Rp 32,8 triliun dari alokasi senilai Rp 49,4 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, gaji ke-13 ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk memberikan penghargaan atas pengabdian para aparatur negara. Serta mendukung daya beli masyarakat menjelang tahun ajaran baru.
“Pada bulan ini pemerintah telah melakukan alokasi gaji ke-13 dan telah mulai membayarkan gaji ke-13 bagi ASN pusat dan ASN daerah,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (17/6).
Suahasil menjelaskan, pencairan dilakukan bertahap untuk ASN pusat maupun daerah. Untuk ASN pusat, yang mencakup PNS, PPPK, TNI, dan Polri, pemerintah telah menyalurkan seluruh alokasi senilai Rp 14,05 triliun kepada 1.997.777 pegawai. Artinya, progres pencairannya sudah mencapai 100 persen.

Sementara itu, untuk para pensiunan, gaji ke-13 disalurkan melalui dua jalur yakni TASPEN dan ASABRI. Pensiunan yang dibayarkan lewat TASPEN meliputi ASN, PNS, TNI, dan Polri, dengan jumlah penerima mencapai 3.102.078 orang. Nilai yang telah disalurkan mencapai Rp 10,25 triliun atau setara 98,1 persen dari total alokasi.
Adapun pensiunan yang dibayarkan melalui ASABRI, khusus untuk TNI dan Polri, juga sudah hampir rampung. Dari alokasi Rp 1,35 triliun, lebih dari 95 persen dana telah tersalurkan kepada para penerima.
Untuk ASN di daerah, realisasi masih berlangsung dan ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dari total 546 pemerintah daerah, baru 264 pemda yang tercatat telah menyalurkan gaji ke-13.
Jumlah ASN daerah yang sudah menerima mencapai 1.723.710 orang, dengan nominal penyaluran sebesar Rp 7,15 triliun. Namun, progresnya masih di angka 48,4 persen.
“Kita berharap bahwa seluruh APBD akan menyelesaikan gaji ke-13 ASN daerahnya pada bulan Juni ini,” kata Suahasil.