REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SDN 4 Gemolong dan SMPN 3 Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), dihentikan sementara. Hal itu menyusul kasus dugaan keracunan makanan yang dialami sekitar 250 orang, mencakup siswa, guru, staf, bahkan orang tua di kedua sekolah terkait.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar, mengatakan, kasus dugaan keracunan MBG di SDN 4 Gemolong dan SMPN 3 Gemolong sudah menjadi perhatian Pemkab Sragen dan Pemprov Jateng. "Bupati dan Dinas Kesehatan sudah turun, Pak Gubernur juga sudah memantau, (MBG) berhenti dulu dua hari untuk evaluasi," ucap Yunita ketika diwawancara di Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Rabu (13/8/2025).
Penyetopan program MBG di kedua sekolah terkait dimulai hari ini. Yunita mengungkapkan, keputusan apakah pemberhentian itu akan diperpanjang atau dimulai kembali menjadi wewenang Badan Gizi Nasional (BGN).
Menurut Yunita, mereka yang diduga mengalami keracunan tidak sampai menjalani rawat inap. "Ada 196 anak yang rawat jalan, tidak ada yang rawat inap. Jadi gangguan pencernaan ringan sebetulnya, tapi memang belum diketahui penyebabnya," katanya.
Dia menerangkan, saat ini sampel MBG dari SDN 4 Gemolong dan SMPN 3 Gemolong sedang diuji di laboratorium. Dinas kesehatan juga sudah mendirikan posko layanan kesehatan 24 jam di kedua sekolah tersebut.
Yunita mengatakan, BGN akan mengevaluasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memasok makanan untuk SDN 4 Gemolong dan SMPN 3 Gemolong. Sebab dia menilai, kontaminasi makanan dapat turut disebabkan ketidakhigienisan peralatan makan dan dapurnya. "Karena semua dapat menyebabkan gangguan. SPPG dievaluasi oleh BGN, sementara kalau dari kita dari sisi kebersihannya, kelayakannya," ucapnya.
Kasus keracunan di SDN 4 Gemolong dan SMPN 3 Gemolong terjadi pada Senin (11/8/2025). MBG di kedua sekolah tersebut didistribusikan SPPG Mitra Mandiri Gemolong. Awalnya, jumlah yang diduga mengalami keracunan sebanyak 196 orang. Kemudian pada hari berikutnya bertambah menjadi 251 orang.