Ramallah, Palestina/Istanbul (ANTARA) - Pasukan Israel menyerbu kota Nablus di Tepi Barat utara pada Rabu pagi dan mengepung Kota Tua di wilayah itu, demikian ungkap saksi mata kepada Anadolu.
Sejumlah saksi mengatakan bala bantuan militer dikerahkan di dalam dan di sekitar kota, di mana para tentara memaksa beberapa keluarga untuk mengosongkan rumah mereka dan mengubahnya menjadi pos militer.
Pasukan Israel juga mulai melakukan penggeledahan dari rumah ke rumah di berbagai lingkungan di Nablus.
Pada Selasa, militer Israel menarik pasukannya dari Kota Ramallah, Tepi Barat, setelah melakukan penyerbuan selama satu jam yang menyebabkan 58 warga Palestina terluka dan tiga lainnya ditahan, menurut sumber medis.
Dalam pernyataan terpisah, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa timnya telah merawat dan memindahkan 58 orang terluka, termasuk delapan orang akibat luka tembak, lima akibat pecahan peluru, dan 14 karena peluru karet. Sementara 13 lainnya dirawat karena menghirup gas air mata.
Sejak dimulainya perang genosida Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023, lebih dari seribu warga Palestina telah terbunuh dan 7.000 terluka di Tepi Barat yang diduduki oleh pasukan Israel dan pemukim ilegal, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Juli lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) memberikan putusan penting yang menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina ilegal. Putusan tersebut menuntut evakuasi semua permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Palestina desak semua negara ikuti hukum internasional terkait Israel
Baca juga: Lebih dari 20 negara kecam skema permukiman baru Israel di Tepi Barat
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.