Moskow (ANTARA) - Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, berada dalam perlindungan 24 jam dari unit elit dinas rahasia Austria atas adanya dugaan ancaman yang berasal dari Iran, lapor The Wall Street Journal.
Unit Cobra mengambil alih perlindungan Grossi setelah intelijen Austria menerima informasi tentang ancaman yang ditujukan untuknya dari individu yang terkait dengan Iran, kata laporan surat kabar berbasis di Amerika Serikat tersebut, pada Selasa.
Unit tersebut dikenal digunakan untuk melawan ancaman paling serius, seperti persiapan serangan teroris, serta memastikan keselamatan pejabat tinggi termasuk Kanselir Austria.
Pada 2 Juli, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengeluarkan dekrit yang menangguhkan kerja sama Iran dengan IAEA. Namun, pada waktu yang sama, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan saluran kerja sama masih terbuka.
Iran menyatakan bahwa kerja sama dengan IAEA bersyarat pada adanya perlindungan terhadap fasilitas nuklir dan para ilmuwannya. Penangguhan kerja sama tersebut terkait kritik Iran terhadap IAEA dan Grossi atas ketidakaktifan mereka di tengah serangan AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir di Fordo, Isfahan, dan Natanz.
Pada akhir Juli, Grossi menyatakan Teheran telah menegaskan kesiapan untuk melanjutkan konsultasi teknis dengan badan tersebut. Ia juga mengatakan bahwa IAEA mendesak agar inspektur mereka segera kembali ke situs nuklir Iran.
Pada 13 Juni, Israel melancarkan operasi militer terhadap Iran yang menargetkan fasilitas nuklir, komandan militer, fisikawan nuklir terkemuka, dan pangkalan udara setelah menuduh Iran menjalankan program nuklir militer rahasia. Iran membantah tuduhan tersebut.
Selama 12 hari, Israel dan Iran saling serang, yang kemudian juga melibatkan AS, yang menyerang fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni. Teheran membalas dengan menyerang pangkalan udara AS Al Udeid di Qatar dan kemudian mengumumkan tidak berniat untuk meningkatkan eskalasi konflik lebih jauh.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump pada 23 Juni mengatakan bahwa Israel dan Iran telah menyepakati gencatan senjata untuk mengakhiri “perang 12 hari” tersebut.
Sumber: Sputnik/RIA-Novosti-OANA
Baca juga: Tiga negara Eropa adakan perundingan nuklir dengan Iran di Jenewa
Baca juga: Khamenei: hubungan buruk Iran-AS tak dapat diperbaiki
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.