REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) terus memperkuat portofolio pembiayaannya di sektor-sektor krusial seperti energi terbarukan dan penyediaan air bersih. Hingga tahun ini, lembaga pembiayaan infrastruktur tersebut telah mendukung lebih dari 150 proyek, mayoritas di bidang energi ramah lingkungan, teknologi informasi, dan akses air minum.
Proyek-proyek yang dibiayai IIF mencakup pembangkit energi terbarukan dengan kapasitas hampir 700 MWh per tahun. Pembangkit tersebut mampu memasok listrik ke lebih dari 693 ribu rumah tangga.
Selain itu, proyek tersebut berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 4,81 juta ton CO₂ per tahun.
Di sektor air bersih, IIF telah membiayai tujuh proyek air minum yang menyediakan akses aman dan layak konsumsi bagi lebih dari 6,7 juta orang. Dukungan juga diberikan di sektor kesehatan melalui pembangunan fasilitas medis dengan total kapasitas lebih dari 1.000 tempat tidur, melayani ratusan ribu pasien setiap tahun.
Direktur Utama IIF, Rizki Pribadi Hasan, mengatakan bahwa upaya IIF dalam menyalurkan pembiayaan proyek berdampak mendapat apresiasi ESG Award 2025 dari Yayasan KEHATI untuk kategori Investor/Kreditur Terbaik di sektor Pembiayaan Utang dan Proyek. Ini menjadi kali kedua IIF menerima penghargaan serupa dari KEHATI.
"Kami percaya bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan dalam infrastruktur harus memberikan nilai tidak hanya bagi pemegang saham, tetapi juga bagi lingkungan dan generasi masa depan," ujar Rizki dalam siaran pers, Selasa (5/8/2025).
Rizki menambahkan, komitmen IIF terhadap keberlanjutan juga tercermin dalam pembentukan Sustainability Council serta layanan ESG Advisory Services. Layanan ini dibentuk guna mendorong integrasi aspek lingkungan dan sosial dalam seluruh proses pembiayaan.