Viking beri respons terkait FIFA kembali tidak mengizinkan regulasi suporter away pada musim depan, sebab insiden pada laga penutup Persib di musim lalu. Ketua Umum Viking, Tobias Ginanjar, menilai bahwa hal itu tidak masuk akal, dan seperti mengada-ada.
Persib bersua Persis Solo pada laga penutup Liga 1. Di akhir para suporter Persib nyalakan flare dan turun ke lapangan, merusak arena bermain, untuk rayakan Persib juara untuk kedua kali beruntun.
Direktur Utama I. League, Ferry Paulus, sebelumnya mengumumkan bahwa regulasi suporter away kembali tidak bisa dilakukan pada musim depan. Ia mengatakan, hal itu sebab insiden pada laga Persib, FIFA kembali tidak mengizinkan regulasi itu dicabut.
Tobias Ginanjar menilai, alasan FIFA tidak memperbolehkan kembali suporter away pada musim sebab insiden itu, seperti sebuah hal yang tidak masuk di akal. Menurutnya, tidak nyambung antara alasan dan pemicunya.
"Sebenernya agak-agak gak nyambung. Yang dibahas soal flare, yang dibahas soal rumpu, tapi yang dilarangya suporter away. Jadi, kayak tidak ada korelasinya," ujar Tobias kepada kumparan, Jumat (8/8).
"Kalau yang kemarin dibahas pertandingan terakhir [di laga Persib], tidak ada suporter away yng menyalakan flare atau tidak ada suporter [away] yang merusak rumput. Tapi, yang dibahas seakan-akan bahwa karena kejadian tersebut larangan [suporter] away jadi diperpanjang. Gak nyambung antara alasan dan aturannya gitu," tambahnya.
Tobias merasa karena hal ini, FIFA dan I.League seperti memaksakan sebuah alasan demi memperpanjang dilarangnya suporter away, dengan sengaja mengkambing hitamkan suporter Persib.
"Mungkin itu cara mereka [FIFA dan I.League] untuk mencari kambing hitam supaya larangan ini tetap diperpanjang. Jadinya, [insiden] itu dijadikan alasan saja gitu. Padahal, kalau kita pikirkan secara jernih korelasinya tidak ada," tegasnya