Moh Antonio Saputra, siswa kelas 5 di Surabaya mengungkapkan rasa rindunya pada sang ayah. Kerinduan itu disampaikan Antonio kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat kegiatan dengan anak-anak SD (Penguatan Anak dan Orang Tua) yang digelar Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu.
Mendengar cerita itu, akhirnya Eri pun berkunjung ke kediaman Antonio sekaligus ingin menyampaikan pesan khusus kepada ayah Antonio.
“Kemarin waktu ada kegiatan dengan anak-anak SD (Penguatan Anak dan Orang Tua), (Antonio) sempat ditanya apa yang diinginkan. Ternyata, anak ini menyampaikan kalau ingin mengobrol dengan ayahnya, tapi ternyata ayahnya kerja di luar kota, dan dia nggak berani ngomong, karena takut nggak direspons ayahnya,” kata Eri, Jumat (8/8).
Eri menyampaikan, ternyata memang benar, ayah Antonio, Agung, sering ke luar kota. Sebab profesi Agung saat ini adalah sebagai sopir truk ekspedisi sehingga jarang pulang ke rumah.
"Saya tanya, ayahnya memang bekerja sebagai sopir truk. Di samping itu keluarganya juga sudah berpisah, dan ayahnya juga di rumah hanya 3-4 jam, kemudian berangkat lagi sehingga komunikasi antara ayah dan anaknya ini tidak ada,” ungkap Eri.
Setelah mendengar keluh kesah Antonio itu, akhirnya Eri menyampaikan pesan kepada Agung, untuk tidak lagi meninggalkan anak-anaknya di rumah. Maka dari itu, di kesempatan ini Eri menawarkan pekerjaan di Surabaya kepada Agung, tujuannya agar tidak terlalu jauh dengan anak-anaknya.
Selama ini Antonio tinggal bersama tantenya (adik kandung Agung) dan ketiga saudaranya di rumah. Di samping itu, adik kandung Agung juga bekerja, sehingga sehari-harinya Antonio sekolah diantar jemput oleh guru olah raganya.
Eri sempat trenyuh dengan kondisi Antonio yang sering ditinggal ayahnya bekerja ke luar kota sehingga jarang bertemu. Berangkat dari hal ini, Eri mengajak seluruh warganya untuk saling peduli dan turut serta membangun Kota Surabaya dengan cara kekeluargaan ke depannya.
“Ayo bangun Surabaya dengan kekeluargaan, kalau melihat seperti ini, apa yang dibanggakan?,” ucapnya.
Di kesempatan ini, Eri turut mengajak warga Surabaya untuk saling peduli dengan tetangga di sekitarnya. Jika ada tetangga yang mengalami kesusahan, untuk ikut serta membantu dan gotong royong bersama menyelesaikan permasalahan yang dialami.
“Jika melihat seperti ini, gurunya Antonio sampai menjemput, membangunkan agar ke sekolah. Itu karena gurunya peduli. Maka dari itu, saya minta tolong kepada warga Surabaya ayo kita saling peduli,” katanya.
Eri menambahkan, agar Antonio bisa terurus dengan baik, Pemkot Surabaya akan memberikan bantuan pekerjaan layak kepada ayah Antonio. Selain itu, pemkot juga akan membukakan usaha warung kopi (warkop) untuk tante Antonio.
“Ayahnya diberi bantuan pekerjaan di Surabaya, kemudian adiknya (tante Antonio) juga ingin membuka warkop. Jadi, insya Allah nanti akan kita berikan modal. Kalau seperti ini, siapa lagi yang mau membantu? Mau pakai APBD ya nggak kuat, kenapa saya bisa memberikan bantuan? Karena di Surabaya banyak orang-orang luar biasa yang sudah siap untuk membantu,” tambahnya.
Sementara itu ayah Antonio, Agung menyampaikan bahwa anaknya rindu karena ia jarang pulang ke rumah. Sebagai sopir truk ekspedisi, Agung sering tidak berada di rumah. Bahkan, kesempatan bertemu dengan anak-anaknya hanya 3-4 jam.
Agung berharap, pemkot bisa memberikan pekerjaan yang layak di Surabaya sehingga tidak lagi ada jarak dengan anak-anaknya. “Biar nggak jauh-jauh, kan kasihan anak saya juga,” tuturnya.