REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) memandang rampungnya Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) menunjukkan posisi Indonesia sebagai tujuan pasar alternatif yang semakin kuat bagi Uni Eropa.
Menurut Juru Bicara PCO, Philips Vermonte, isu perang dagang dengan Amerika Serikat menjadi salah satu faktor yang mendorong Uni Eropa mempercepat penyelesaian IEU CEPA untuk mempererat kerja sama ekonomi dengan Indonesia.
“IEU CEPA yang negosiasinya sudah bertahun-tahun itu, tiba-tiba Uni Eropa melihat keharusan untuk segera ditandatangani karena mereka bisa mengalami kesulitan yang sama terkait, misalnya, tarif AS,” kata Philips, ditemui di sela-sela bincang diplomasi bersama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Philips menambahkan, Uni Eropa semakin memandang Indonesia sebagai mitra strategis untuk mengisi kekosongan pasar akibat kebijakan tarif Amerika Serikat. Terlebih, negosiasi IEU CEPA telah berlangsung hampir 10 tahun.
Indonesia juga optimistis terhadap potensi besar pasar Uni Eropa yang mampu menyerap ekspor produk Indonesia dengan daya beli setara pasar Amerika Serikat. “Maka dengan itu, seperti gayung bersambut, di saat Uni Eropa membutuhkan Indonesia, Indonesia membutuhkan Uni Eropa, maka terjadilah IEU CEPA,” ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan rampungnya perundingan IEU CEPA pada 13 Juli lalu di Brussels, Belgia, setelah proses negosiasi selama kurang lebih 10 tahun.
Dalam kunjungan resminya ke ibu kota Belgia itu, Prabowo menyatakan Indonesia dan Uni Eropa telah menyepakati seluruh isi perjanjian dagang tersebut. Sementara von der Leyen memastikan seluruh inti kesepakatan politik dalam IEU CEPA telah disetujui.
Presiden Komisi Eropa itu menilai, masih banyak potensi kerja sama ekonomi yang dapat dijajaki kedua pihak. Rampungnya IEU CEPA dinilai terjadi di waktu yang tepat untuk membuka pasar dan menciptakan peluang baru.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada akhir Juli juga memastikan seluruh dokumen legal IEU CEPA dapat disahkan pada September mendatang.
sumber : Antara