
DI tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan era digital, transformasi pendidikan hukum menjadi sebuah keniscayaan. Institusi pendidikan hukum dituntut untuk tidak hanya melahirkan lulusan yang mumpuni secara akademis, tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman dan tantangan hukum kontemporer. Menjawab tantangan tersebut, IBLAM School of Law menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi melalui peringatan Dies Natalis ke-32 yang digelar di kampus utamanya di Jakarta Selatan.
Mengusung tema Beyond the Horizon: IBLAM’s Vision for Legal Innovation in the Next 32 Years, perayaan ini menjadi refleksi atas perjalanan panjang IBLAM selama lebih dari tiga dekade sekaligus momen afirmasi visi ke depan.
IBLAM memproyeksikan dirinya sebagai pelopor dalam pendidikan hukum berbasis teknologi dan kolaborasi lintas sektor untuk menghasilkan lulusan yang berintegritas dan siap menghadapi kompleksitas dunia hukum modern.
Acara dimulai dengan kegiatan santunan anak yatim, doa bersama, dan tausiyah sebagai ungkapan syukur dan refleksi spiritual.
Prosesi ini dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng, simbol harapan agar IBLAM terus memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan hukum dan masyarakat luas.
Dalam sambutannya, Ketua IBLAM School of Law, Prof Angkasa menegaskan bahwa pendidikan hukum tidak bisa stagnan di tengah era yang bergerak cepat.
“IBLAM harus menjadi garda depan dalam melahirkan sarjana hukum yang tidak hanya cakap dalam ilmu, tetapi juga memiliki integritas, sensitivitas sosial, dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan zaman. Selamat ulang tahun IBLAM! Mari kita songsong 32 tahun ke depan dengan penuh semangat kolaborasi dan inovasi,” ujarnya dengan penuh semangat.
Apresiasi terhadap kiprah IBLAM juga disampaikan oleh Ketua Yayasan LPIHM IBLAM Rahmat Dwi Putranto. Ia menyoroti peran strategis institusi ini dalam mencetak ribuan alumni yang kini aktif berkiprah sebagai advokat, hakim, jaksa, akademisi, hingga pejabat publik.
“Hari ini bukan hanya peringatan, tetapi juga momentum untuk memperkuat silaturahmi dan semangat kebersamaan seluruh keluarga besar IBLAM,” katanya.
Komitmen terhadap kualitas pendidikan juga disampaikan oleh Asri Mulyanita, selaku Pembina Yayasan LPIHM IBLAM.
Ia memberikan penghargaan atas dedikasi para pengajar dan pengelola IBLAM yang selama ini telah berjuang menghadirkan pendidikan hukum yang bermutu.
“IBLAM tidak akan sampai di titik ini tanpa kontribusi luar biasa dari para pendidik dan pengelolanya. Semoga semangat ini terus menyala untuk generasi-generasi penerus,” ungkapnya.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap para dosen yang berdedikasi tinggi, IBLAM mempersembahkan program IBLAM Award dalam berbagai kategori:
- Dosen Inspiratif: Radian Syam
- Dosen Peneliti Terbaik: Ina Heliany
- Dosen Favorit Mahasiswa: Wiend Sakti Myharto
- Dosen Pengajar Terbaik: Marjan Miharja
- Dosen dengan Pengabdian kepada Masyarakat Terbaik: Bintang Wicaksono Adjie
Puncak peringatan Dies Natalis ditandai dengan pelepasan 32 burung merpati, sebagai simbol harapan dan semangat untuk terus terbang tinggi menembus batas, menjangkau cakrawala baru dalam inovasi pendidikan hukum.
“Setiap burung yang terbang membawa pesan bahwa hukum harus terus bergerak, merdeka, dan hidup dalam keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan membawa IBLAM semakin jaya,” ujar salah satu mahasiswa IBLAM yang hadir dalam seremoni.
Dengan semangat Beyond the Horizon, IBLAM School of Law tidak hanya merayakan usia, tetapi juga menegaskan komitmennya dalam membangun sistem pendidikan hukum yang responsif terhadap perkembangan teknologi, inklusif dalam pendekatan, dan berlandaskan nilai-nilai keadilan serta integritas. (Z-1)