
PERDANA menteri terpilih Thailand, Anutin Charnvirakul, menegaskan akan memenuhi janji untuk membawa pemerintah interim menuju pemilu baru. Kepastian ini disampaikan usai dirinya dikonfirmasi parlemen pada Jumat (5/9) memenangi pemungutan suara untuk mengakhiri kekosongan kekuasaan selama sepekan setelah pencopotan anak Tahksin Shinawatra yakni Paetongtarn Shinawatra.
Anutin, seorang pengusaha konstruksi sekaligus tokoh konservatif, berhasil meraih dukungan melalui koalisi blok oposisi yang menyingkirkan Partai Pheu Thai, kendaraan politik dinasti Shinawatra.
Dukungan terbesar datang dari Partai Rakyat yang memiliki kursi terbanyak di parlemen, dengan syarat parlemen dibubarkan dalam empat bulan untuk memberi jalan bagi pemilu baru.
“Saya akan mengikuti semua kesepakatan. Kita harus mengembalikan semangat Negeri Senyum ke negara kita selama waktu singkat saya menjabat. Saya dikenal sebagai orang yang tidak menyukai konflik," kata Anutin.
Dalam kesempatan itu, Anutin juga menyinggung keberangkatan mendadak Thaksin Shinawatra sehari sebelum pemungutan suara. Thaksin diketahui kabur menuju Dubai dengan alasan menjalani pemeriksaan medis dan menemui sejumlah sahabat.
“Tidak akan ada pilih kasih, tidak ada penganiayaan, dan tidak ada balas dendam,” tegas Anutin.
Nasib Thaksin sendiri akan ditentukan dalam sidang Mahkamah Agung pada Selasa (9/9), terkait legalitas masa perawatan medis yang dijalani usai kembali dari pengasingan pada 2023. Sejumlah analis menilai putusan tersebut berpotensi membuka jalan bagi kembalinya Thaksin ke penjara.
Anutin sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri, menteri dalam negeri, serta menteri kesehatan. Namanya mencuat setelah memenuhi janji melegalkan ganja pada 2022. Meski demikian, posisinya sebagai perdana menteri masih menunggu pengesahan resmi dari Raja Thailand. (H-2)