
GERAKAN Pemuda Ansor mendirikan 80 Posko di berbagai daerah Indonesia usai pertemuan GP Ansor dengan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (1/9). Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor H. Addin Jauharudin mengungkapkan Posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia ini menjadi komitmen Ansor dalam mengawal aspirasi masyarakat untuk menjaga Indonesia.
“Kita meneruskan apa yang menjadi arahan Presiden waktu pertemuan kemarin. Beliau sangat terbuka dengan aspirasi yang disampaikan masyarakat sekaligus melakukan langkah-langkah responsif strategis. Posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia adalah perwujudan komitmen kami untuk mengawal aspirasi masyarakat untuk menjaga Indonesia sebagaimana juga sudah didengar langsung oleh Bapak Presiden,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima (6/9).
Addin menegaskan pendirian posko itu juga respons terhadap beberapa aksi demonstrasi yang yang belakangan ini terjadi berjalan tidak kondusif, bahkan berujung pada anarkisme dan penjarahan di sejumlah titik yang dinilai justru bisa mengganggu kehidupan harmoni bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Kami mendukung aspirasi masyarakat. Kami juga ikut mengawal dan menyampaikannya dengan baik. Tapi bagi provokator yang ingin menghasut, memecah belah, kami tidak akan diam. Tidak ada ruang bagi provokator,” tambahnya.
Menurutnya, di tengah beragam kesulitan yang dihadapi rakyat, seperti ekonomi, harusnya seluruh elemen bangsa bisa bersama-sama keluar dari permasalahan ini.
“Mari kita tunjukkan bahwa kita adalah anak bangsa yang bisa keluar dari beragam persoalan dengan gotong royong, saling bahu membahu. Tolong sekali jangan rusak fasum, jaga aset ekonomi. Karena itu untuk kita,” imbuhnya.
Addin juga meminta kepada para elite dan pejabat publik agar berhati-hati dengan setiap kebijakan dan narasi yang diucapkan. Jangan menunjukkan sikap nirempati, arogan, dan tidak sensitif terhadap kondisi rakyat.
Pendirian 80 Posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia dikoordinasikan melalui Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser. (M-3)