Great Barrier Reef Alami Kerusakan Terparah dalam Sejarah

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Penelitian terbaru mengungkapkan, Karang Besar Australia atau Great Barrier Reef mengalami penurunan tutupan karang terbesar dalam setahun terakhir di dua dari tiga wilayahnya. Hal ini terjadi setelah peristiwa pemutihan karang massal (coral bleaching) yang termasuk yang terparah dalam sejarah.

Lembaga Ilmu Kelautan Australia (AIMS) melaporkan, dalam satu tahun terakhir, tutupan karang di wilayah utara dan selatan Great Barrier Reef turun 25 sampai 33 persen. AIMS mencatat, ini merupakan penurunan tahunan terbesar sejak pemantauan dimulai 39 tahun lalu, setelah beberapa tahun pertumbuhan karang yang stabil.

“Saat ini kami melihat peningkatan volatilitas tutupan karang keras. Fenomena ini muncul dalam 15 tahun terakhir dan menunjukkan ekosistem dalam tekanan,” kata Kepala Program Pemantauan Jangka Panjang AIMS, Mike Emslie, Selasa (5/8/2025) dikutip laman Reuters.

Great Barrier Reef yang membentang sepanjang 2.400 kilometer dan merupakan ekosistem hidup terbesar di dunia sangat sensitif terhadap pemanasan global. Sejak 2016, terumbu ini telah mengalami lima musim panas dengan pemutihan massal.

Pemutihan tahun 2024 merupakan yang terluas jangkauannya, dengan tingkat keparahan tinggi hingga ekstrem di ketiga wilayah. Pemutihan karang terjadi ketika karang mengalami tekanan akibat suhu air laut yang panas, menyebabkan mereka mengusir alga simbiosis (zooxanthellae) yang memberi warna dan nutrisi.

Tanpa alga ini, karang tampak putih dan menghadapi risiko kematian. Bahkan, kenaikan suhu kecil saja yang berlangsung lama, seperti 1 atau 2 derajat Celsius selama beberapa minggu hingga bulan, bisa mematikan bagi karang.

UNESCO merekomendasikan agar terumbu ini dimasukkan dalam daftar “Warisan Dunia dalam Bahaya”. Namun, Australia berupaya mencegahnya karena dapat merugikan sektor pariwisata yang berkontribusi sekitar 6,4 miliar dolar Australia per tahun.

Dikutip dari IBTimes, sebelum 1990-an, pemutihan massal jarang terjadi. Namun, sejak 2016, frekuensi peristiwa ini meningkat drastis dengan kejadian tiap tahun atau dua tahunan. Hal ini mempersingkat waktu pemulihan karang, mengancam keragaman dan kelangsungan hidup ekosistem terumbu tersebut.

Read Entire Article