Fahira Idris: Pengentasan Kemiskinan yang Masih Jadi Tantangan 80 Tahun Kemerdekaan

7 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
dokpriSenator Jakarta, Fahira Idris Sumber:dokpri

JAKARTA — Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris menilai, pengentasan kemiskinan masih menjadi tantangan bangsa Indonesia saat ini. Menurutnya pengentasan kemiskinan bukan sekadar urusan sosial, tapi investasi ekonomi dan stabilitas nasional.

Namun dirinya mengapresiasi berbagai terobosan yang dilakukan Pemerintah dalam upaya memerangi kemiskinan dengan pendekatan holistik atau menyeluruh.

Salah satunya dengan membentuk sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan program-program Pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran. Diharapkan berbagai terobosan ini membuat angka kemiskinan ekstrem segera turun ke nol persen dalam tempo sesingkat-singkatnya.

“Saya sampaikan apresiasi kepada Pemerintahan Presiden Prabowo yang menjadikan pengentasan kemiskinan sebagai prioritas nasional yang sama pentingnya dengan prioritas infrastruktur dan investasi. Pengentasan kemiskinan bukan sekadar urusan sosial, tapi investasi ekonomi dan stabilitas nasional. Indonesia Maju 2045 berdiri tegak bukan hanya karena tinggi pertumbuhan ekonominya, tapi karena setiap rakyatnya ikut tumbuh bersama,” ujar Fahira Idris dalam siaran persnya yang diterima hari ini.

Senator Jakarta ini mengungkapkan, pengentasan kemiskinan fondasi strategis menuju kemajuan nasional dan meningkatkan daya saing bangsa. Untuk itu, tidak cukup dilakukan dengan pendekatan karitatif atau bansos semata, tetapi perlu langkah struktural, sistemik, dan menyentuh akar masalahnya. Setidaknya ada enam terobosan yang bisa patut menjadi perhatian.

Pertama, sekolah rakyat dan afirmasi SDM. Perbanyak Sekolah Rakyat untuk anak-anak dari keluarga desil (pengelompokan rumah tangga berdasarkan tingkat kesejahteraan ekonomi) terbawah dengan sistem asrama dan kurikulum terintegrasi. Jadikan pendidikan sebagai jalan mobilitas sosial vertikal. Selain itu, tambah afirmasi pendidikan tinggi untuk anak miskin dan dari daerah tertinggal.

Kedua, UMKM inklusif sebagai pilar ekonomi lokal anti-kemiskinan. Penting untuk membangun ekosistem pemberdayaan berbasis UMKM di wilayah kemiskinan ekstrem dengan akses permodalan, digitalisasi, pelatihan, dan inkubasi. Fokus pada koperasi, ekonomi kreatif lokal, dan penguatan rantai pasok pertanian rakyat.

Ketiga, transformasi pekerja rentan ke sistem jaminan sosial universal. Pemerintah perlu membentuk sistem jaminan sosial yang universal, inklusif, dan berbasis mikro-payment. Tukang, buruh tani, pekerja informal, hingga ojek daring harus terlindungi.

“Perluas perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk buruh tani, nelayan, guru honorer, pedagang kaki lima, dan ojek daring. Subsidi iuran mikro diharapkan bisa ditanggung negara hingga pendapatan mereka stabil,” tukas Fahira Idris.

Keempat, prioritaskan intervensi gizi dan sanitasi pada 1.000 Hari Pertama. Dorong intervensi nasional pencegahan stunting, utamanya di daerah miskin dan tertinggal. Distribusi makanan bergizi, edukasi ibu hamil, serta infrastruktur sanitasi harus dipercepat sebagai investasi jangka panjang.

“Program Satu Desa Satu Dapur Gizi yang menyuplai makanan bergizi murah ke ibu hamil, balita, dan lansia yang disinergikan dengan BUMDes dan Puskesmas,” usul aktivis perempuan ini.

Kelima, redistribusi peluang, bukan hanya bantuan. Pemerintah perlu memperbaiki struktur pajak agar lebih progresif. Tambahkan tarif pajak untuk penghasilan misalnya di atas Rp 2,5 miliar per tahun dan arahkan hasilnya untuk pembiayaan pendidikan, kesehatan, dan rumah layak huni bagi rakyat bawah.

Keenam, perkecil ketimpangan. Penurunan angka kemiskinan, lanjut Fahira Idris, harus juga dibarengi penurunan rasio ketimpangan (gini ratio). Ini Kkarena ketimpangan yang ekstrem adalah bom waktu sosial. Untuk itu, perlu ada indikator pembangunan berkeadilan di tiap daerah.

“Pemerataan infrastruktur, distribusi layanan dasar, dan fiskal daerah harus dirancang dengan kacamata equity, bukan equality,” pungkas Fahira Idris. #

--

Read Entire Article