REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI sehingga mencapai kisaran Rp 100 juta dinilai mengganggu rasa keadilan masyarakat. Terlebih, rakyat yang diwakili para anggota dewan yang terhormat tersebut masih berada dalam kehidupan yang tidak sejahtera, salah satunya adalah guru ngaji.
Menteri Agama RI Prof Nasaruddin Umar pernah menyatakan, betapa kecil gaji mereka yang mengajarkan baca tulis Alquran."Penelitian juga membuktikan bahwa guru mengaji sebanyak 928.000 itu, 40 persen gajinya Rp 100.000 per bulan. Apakah orang bisa hidup dengan 100.000 rupiah per bulan? Itulah nasib guru ngaji," kata dia, beberapa waktu lalu.
Bagi guru ngaji yang cukup beruntung dan berada dalam data pemerintah, mereka bisa mendapatkan bantuan dari dana zakat. Jumlahnya pun tidak seberapa, hanya berkisar Rp 500 ribu. Sebagai contoh, apa yang didapatkan para guru dari daerah Serang, Banten.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Serang menyalurkan bantuan senilai total Rp 1 miliar kepada 2.000 guru ngaji dan guru madrasah. Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah di Serang, Kamis (21/8/2025), mengatakan setiap guru menerima bantuan tunai sebesar Rp 500.000 yang bersumber dari Dana Sabilillah yang dikelola Baznas.
Zakiyah mengapresiasi dedikasi para guru dalam mendidik generasi penerus. Menurut dia, peran para guru ngaji dan madrasah sangat fundamental dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter di Kabupaten Serang.
"Dengan penuh kesabaran, keikhlasan, dan dedikasi, bapak dan ibu telah mendidik anak-anak kita menjadi generasi yang berakhlakul karimah, tidak hanya cerdas secara intelektual tapi juga cerdas secara spiritual," ujarnya.
Ia berharap bantuan tersebut dapat memberikan manfaat, meringankan beban kebutuhan para guru, serta menjadi semangat untuk terus mengabdi. Program ini, lanjutnya, merupakan wujud sinergi berkelanjutan antara Pemkab Serang dan Baznas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
sumber : Antara