Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan membentuk tim yang mengurusi permasalahan dugaan ditemukannya udang beku yang terkontaminasi radioaktif.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pembentukan tim ini merupakan arahan dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.
“Sudah ada arahan dari Pak Menteri untuk membentuk tim itu dan bekerja sama dengan kementerian lembaga lain,” kata Febri di Pabrik PT Sumi Asih, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (22/8).
Nantinya tim ini akan berisi berbagai kementerian atau lembaga terkait, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), termasuk Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau Food and Drug Administration (FDA) mendapatkan laporan adanya udang beku impor dari kontainer BMS Foods yang terindikasi terpapar radioaktif Cesium-137 (Cs-137).
Cs-137 merupakan radioisotop cesium hasil reaksi nuklir buatan manusia yang bisa tersebar luas di lingkungan, termasuk tanah, udara, hingga makanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Wahyu Sakti Trenggono mengatakan KKP dengan Bapeten telah melakukan pengecekan terhadap dua tambak udang di Lampung dan Pandeglang, Banteng sebagai sumber udang beku yang dikirim ke Amerika Serikat (AS).
Hasilnya tidak ditemukan kontaminasi radioaktif kepada bahan baku. Hanya saja, KKP dan Bapeten menemukan adanya radioaktif di cerobong pabrik PT Bahari Makmur Sejati (BMS).
“Dua-duanya kita cek, bersama Bapeten radioaktif itu 0, nggak ada. Nah lalu di dalam pabrik BMS itu, di cerobong, didapetinnya, dan itu berarti dari udara luar. Jadi artinya bahan bakunya nggak ada masalah, tapi begitu masuk itu udara luar,” kata Trenggono kepada kumparan, Kamis (22/8).