Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Wahyu Sakti Trenggono memastikan bahan baku udang yang diambil dari tambak di Lampung dan Pandeglang oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS) aman. Sayangnya, udang yang dibekukan itu terkontaminasi radioaktif di cerobong pabrik BMS.
Fakta itu terungkap setelah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) memeriksa kondisi udang di dua tambang dan di lokasi pabrik.
“Dua-duanya (tambak) kita cek bersama Bapeten. Hasilnya radioaktif itu 0, enggak ada. Nah lalu di dalam pabrik BMS itu, di cerobong, didapetinnya, dan itu berarti dari udara luar. Jadi artinya bahan bakunya enggak ada masalah, tapi begitu masuk itu udara luar (terpapar),” kata Trenggono kepada kumparan, Kamis (22/8).
Trenggono menyoroti lokasi pabrik pengolahan udang beku BMS yang ternyata satu kawasan dengan industri peleburan besi. Dugaan sementara, radioaktif yang ditemukan bisa berasal dari dalam besi-besi tersebut.
Trenggono berharap nantinya akan ada pemisahan kawasan industri makanan dan industri lain, termasuk peleburan besi. Tujuannya agar memastikan produk industri makanan aman dari kontaminasi apa pun, utamanya radioaktif.
Selain itu, KKP dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga Bapeten akan berembuk untuk menemukan solusi dari permasalahan ini.
Dia juga tidak menampik sulit bagi pemerintah untuk menangani permasalahan radioaktif yang mencemari melalui udara. Selain itu permasalahan ini juga akan berdampak pada ekspor industri makanan.
“Kita harus tangani lah. Tapi pasti, kalau ada situasi seperti ini nanti akan berimplikasi kepada bukan hanya udang, tapi kan industri makanan secara umum ya,” tuturnya.
Trenggono menyebut kondisi diduga terkontaminasinya udang beku asal Indonesia sebagai force majeure (keadaan kahar). Dia juga memastikan KKP terus berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau Food and Drug Administration (FDA).
Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau Food and Drug Administration (FDA) mendapatkan laporan adanya udang beku impor dari kontainer BMS Foods yang terindikasi terpapar radioaktif Cesium-137 (Cs-137).
Cs-137 merupakan radioisotop cesium hasil reaksi nuklir buatan manusia yang bisa tersebar luas di lingkungan, termasuk tanah, udara, hingga makanan.