REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dua dosen dari Program Studi Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri (UNM), Widi Astuti dan Fajar Sarasati, berhasil melakukan penelitian inovatif. Riset tersebut berjudul Prediction of Hajj Pilgrims’ Health Risk using K-NN, Decision Tree, Cross Validation, and SMOTE atau Prediksi Risiko Kesehatan Jamaah Haji menggunakan K-NN, Decision Tree, Cross Validation, dan SMOTE.
Penelitian ini menjadi bukti nyata kontribusi UNM sebagai Kampus Digital Bisnis yang memadukan keilmuan teknologi data science dengan solusi untuk isu strategis nasional, yakni kesehatan jamaah haji Indonesia.
Menggunakan pendekatan machine learning, penelitian ini dirancang untuk memprediksi risiko kesehatan yang mungkin dialami jamaah haji sebelum keberangkatan maupun saat berada di tanah suci. Dengan mengombinasikan algoritma K-Nearest Neighbor (K-NN) dan Decision Tree, serta metode Cross Validation dan Synthetic Minority Over-sampling Technique (SMOTE), model prediksi ini menunjukkan tingkat akurasi yang sangat menjanjikan.
Widi Astuti menjelaskan tantangan utama dalam penelitian ini adalah ketidakseimbangan data kesehatan jamaah.
“Dengan menerapkan SMOTE, kita dapat mengatasi isu data minoritas seperti kondisi kritis yang jarang terjadi, tetapi berdampak besar bagi keselamatan jamaah,” ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima, Rabu (3/9/2025).
Sementara itu, Fajar Sarasati menambahkan model yang dikembangkan memiliki potensi implementasi luas. Sistem ini dapat digunakan oleh Kementerian Agama, Dinas Kesehatan, maupun penyelenggara haji untuk mendeteksi risiko kesehatan lebih dini dan menyiapkan intervensi yang tepat.
Penelitian ini mendapat dukungan penuh dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNM. Penelitian ini sekaligus memperluas cakupan riset bisnis digital yang bersifat multidisiplin.
Ke depannya, hasil penelitian ini direncanakan dikembangkan menjadi sistem prediksi berbasis aplikasi web atau mobile, sehingga dapat dimanfaatkan secara langsung oleh pihak terkait dan memberi manfaat bagi jamaah haji Indonesia.
Pada kesempatan lain, Kaprodi Bisnis Digital UNM, Lia Mazia mengapresiasi capaian ini sebagai langkah konkret dosen UNM dalam mengembangkan riset yang berdampak.
“Penelitian ini membuktikan bahwa keilmuan bisnis digital di UNM tidak hanya berbicara tentang bisnis atau pemasaran digital, tetapi juga mengintegrasikan teknologi data science untuk menjawab tantangan nyata di masyarakat. Ini sejalan dengan visi UNM sebagai Kampus Digital Bisnis yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan zaman,” ucap dia.