REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Pasukan Israel membunuh 95 orang di Gaza yang dikepung, termasuk membunuh warga Palestina yang sedang mencari bantuan. Hal tersebut disampaikan tenaga medis dan kantor berita resmi Palestina, Wafa.
Sumber medis menyebutkan bahwa korban wafat tersebar di beberapa rumah sakit di wilayah tersebut, termasuk 35 di Rumah Sakit Al-Shifa, empat di Klinik Sheikh Radwan, 10 di Rumah Sakit Al-Awda, tiga di Rumah Sakit Al-Aqsa, 31 di Rumah Sakit Nasser, dan 12 di Rumah Sakit Al-Ahli Baptist, seperti dilaporkan oleh kantor berita tersebut, dikutip dari laman TRT Global, Rabu (3/9/2025)
Di tempat lain, Belgia telah mengumumkan langkah-langkah tegas terhadap Israel, terkait genosida yang dilakukan Israel di Gaza. Maka Belgia memberikan sanksi, perluasan embargo senjata, dan larangan impor barang dan jasa yang diproduksi di pemukiman ilegal Israel di wilayah yang dijajah.
Kesepakatan yang disetujui oleh Dewan Menteri Terbatas ini bertujuan untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel sambil menangani apa yang disebut pejabat sebagai “tragedi kemanusiaan di Palestina.”
Menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, serta kepemimpinan politik dan militer Hamas, akan dinyatakan sebagai persona non grata di Belgia. Nama mereka akan ditambahkan ke Sistem Informasi Schengen (SIS).
Pihak berwenang Belgia juga akan membatasi layanan konsuler bagi warga negara yang tinggal di pemukiman ilegal dan mempertimbangkan cara untuk menolak visa tinggal jangka panjang tipe D bagi warga Israel yang tinggal di sana.
Kantor Jaksa Agung Federal Belgia juga akan bertugas untuk menuntut warga negara Belgia yang terlibat dalam pelanggaran serius hukum kemanusiaan internasional di Israel atau wilayah Palestina yang dijajah.
Pemerintah mengambil langkah untuk memperluas larangan ekspor senjata dan transit ke Israel untuk mencakup semua barang militer dan barang ganda, serta mendesak Uni Eropa untuk memberlakukan embargo penuh.
Sebuah dekrit kerajaan juga akan melarang impor barang yang diproduksi di pemukiman ilegal Israel, mengikuti langkah-langkah yang telah diambil oleh Irlandia dan Slovenia.
Pemerintah Belgia menyatakan akan menolak permohonan penerbangan militer Israel selama kekacauan yang sedang berlangsung dan mengurangi ketergantungan pada peralatan pertahanan Israel.
Sumber: