Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana pengenaan tarif impor semikonduktor sebesar 100%, tapi dengan pengecualian besar: Kebijakan ini tidak akan berlaku bagi perusahaan yang memproduksi atau berkomitmen membangun pabrik di AS.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Trump untuk memulangkan sektor manufaktur ke tanah Amerika Serikat. Pernyataan Trump disampaikan bersamaan dengan pengumuman besar dari Apple yang akan menginvestasikan tambahan 100 miliar dolar AS di pasar domestik.
"Untuk perusahaan seperti Apple yang telah berkomitmen membangun di AS, tidak akan dikenakan biaya apa pun," ujar Trump kepada wartawan dari Ruang Oval di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Kendati demikian, pernyataan Trump belum merupakan pengumuman resmi soal tarif. Banyak detail teknis yang masih belum jelas, termasuk bagaimana kebijakan ini akan berdampak pada perusahaan dan negara lain di dunia.
Komentar Trump ini muncul tepat sebelum tarif antara 10% hingga 50% untuk berbagai produk dari puluhan mitra dagang AS resmi diberlakukan pada Kamis (31/7). Tarif khusus untuk chip dan barang-barang teknologi lainnya masih menunggu hasil investigasi keamanan nasional AS, yang diperkirakan rampung pertengahan Agustus 2025 mendatang.
Pernyataan Trump langsung memicu reaksi cepat dari negara-negara Asia yang menjadi pusat industri semikonduktor, seperti Korea Selatan, Taiwan, Filipina, dan Malaysia.
Korea Selatan memastikan bahwa Samsung Electronics dan SK Hynix tidak akan terkena tarif 100%, berkat kesepakatan perdagangan dengan AS. Sementara itu, Presiden Asosiasi Industri Semikonduktor Filipina menyebut rencana Trump sebagai “bencana” bagi negaranya.
Malaysia pun menyuarakan kekhawatiran akan kehilangan pasar ekspor utama. Menteri Perdagangan Tengku Zafrul Aziz menyampaikan bahwa produk semikonduktor Malaysia bisa menjadi tidak kompetitif di pasar AS jika tarif diberlakukan.
Di sisi lain, perusahaan seperti TSMC dan Nvidia diperkirakan akan relatif aman. TSMC sudah memiliki pabrik di AS, sedangkan Nvidia berencana menginvestasikan ratusan miliar dolar AS di dalam negeri.