REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Universitas Nusa Mandiri (UNM) menandai usia ke-24 tahun dengan semangat baru untuk terus bertransformasi sebagai Kampus Digital Bisnis yang unggul, adaptif, dan berdampak. Dalam momentum ini, UNM tidak hanya menggelar perayaan seremonial, tetapi juga melakukan refleksi atas capaian yang telah diraih serta menyusun strategi besar menuju masa depan yang lebih progresif.
Rektor UNM Dwiza Riana menyampaikan rasa syukur atas perjalanan panjang kampus yang telah melewati berbagai tantangan sejak didirikan pada tahun 2001. Ia menekankan bahwa ulang tahun ke-24 ini menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen institusi dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman.
“Di usia 24 tahun ini, kami bersyukur atas seluruh proses yang telah dilalui. Perjalanan ini mengajarkan kami arti konsistensi dalam menjaga mutu, pentingnya keberanian untuk terus berubah, serta semangat untuk selalu melayani masyarakat melalui pendidikan,” kata Dwiza, Jumat (8/8/2025).
Dia menjelaskan UNM memiliki harapan besar agar di usia yang semakin matang ini, kampus dapat mengokohkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya mencetak lulusan kompeten, tetapi juga mampu berinovasi, membangun jejaring internasional, dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Kami ingin menjadikan UNM sebagai kampus yang tidak hanya unggul secara administratif, tetapi juga memiliki makna yang mendalam di hati masyarakat. Kami ingin menghasilkan lulusan yang berdaya saing global dan siap menjadi bagian dari solusi,” kata dia.
Target Strategis
Menjelang tahun 2025, UNM telah menetapkan berbagai target strategis. Salah satunya adalah peningkatan akreditasi institusi menuju peringkat unggul, menyusul keberhasilan tiga program studi sebelumnya yang telah lebih dulu meraih predikat tersebut. Selain itu, UNM akan mendorong digitalisasi sistem akademik dan manajemen berbasis interoperabilitas data sebagai bagian dari transformasi kampus digital.
Dalam bidang riset dan pengabdian kepada masyarakat, UNM akan memfokuskan diri pada solusi berbasis teknologi yang bisa menjawab berbagai persoalan sosial. Sementara itu, perluasan jejaring internasional akan digencarkan melalui kolaborasi riset, program pertukaran pelajar dan inisiatif double degree.
“Untuk mewujudkan visi besar ini, kami menjadikan kolaborasi, inovasi, dan integritas sebagai fondasi utama. Kurikulum kami akan terus disesuaikan dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE) dan kebijakan Kampus Berdampak,” kata dia.
Teknologi informasi juga akan terus dioptimalkan untuk memperkuat setiap aspek layanan akademik dan manajemen kampus. UNM akan memperluas kemitraan strategis dengan industri, pemerintah, dan komunitas sebagai langkah konkret untuk menciptakan lulusan yang benar-benar siap menghadapi dunia kerja.
Sebagai bagian dari transformasi ini, UNM mengandalkan Internship Experience Program (IEP) atau dikenal dengan skema 3+1 sebagai program unggulan. Skema ini memberi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menyelesaikan perkuliahan selama tiga tahun dan menjalani satu tahun magang profesional di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya lulus dengan nilai akademik yang baik, tetapi juga punya pengalaman kerja nyata, jaringan profesional, dan pemahaman industri. IEP menjadi jembatan yang mempersiapkan mereka menjadi talenta digital yang dibutuhkan bangsa,” ucap Dwiza optimistis.