Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama pemilik pesawat Susi Air, Susi Pudjiastuti dan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan hadir saat inagurasi penerbangan perdana Susi Aiir di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Rabu (2/7/2025). Bandara Husein Sastranegara melayani rute penerbangan baru dari Bandung menuju Bandara Adi Sucipto Yogyakarta melalui maskapai Susi Air dengan jenis pesawat caravan yang mampu mengangkut 10 orang penumpang dan dua kru pesawat yang beroperasi pada Senin, Rabu, dan Jumat.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rekaman video yang memperlihatkan eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti walk out dari rapat pembahasan keramba jaring apung (KJA) di Pangandaran viral di media sosial. Ia merasa keberatan adanya izin KJA tersebut dan dianggap gila.
Susi menilai KJA tidak diperbolehkan di wilayah Pangandaran. Ia pun merespons masalah tersebut dengan melaporkan ke Presiden Prabowo Subianto.
Merespons keberatan tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sepakat dengan sikap eks Menteri Kelautan dan Perikanan yang merasa kecewa dengan adanya izin KJA di wilayah Pangandaran. Ia menyebut Pangandaran merupakan wilayah pariwisata.
"Oh iya Bu Susi itu dari sisi pandangan ekosistem, dan konservasi selaras dengan apa yang saya pikirkan," ucap dia belum lama ini di Bandung.
Dedi menyebut Pangandaran merupakan wilayah pariwisata. Oleh karena itu, semua pihak menghormati hal tersebut dan meminta agar apabila akan dilakukan budidaya dilakukan di tempat lain.
"Pangandaran itu sudah basic-nya pariwisata, kita hormati itu sebagai basic pariwisata dan kalau budidaya sebaiknya dilakukan di tempat lain," ucap dia.
Ia bakal mengevaluasi izin yang dikeluarkan terkait KJA. Dedi menyebut apabila bertentangan dengan prinsip ekosistem lingkungan akan menindak.
"Saya termasuk yang akan mengevaluasi, kalau itu bertentangan dengan prinsip-prinsip ekosistem lingkungan dan keberlanjutan kawasan Pangandaran yang sudah tumbuh menjadi kawasan wisata," kata dia.