REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menunjuk 14 anggota baru Youth Advisory Group on Climate Change atau Penasihat Muda Bidang Iklim, bertepatan dengan Hari Internasional Pemuda, Selasa (12/8/2025). Pengumuman ini menjadi momentum penting untuk mempercepat aksi iklim global.
Youth Advisory Group on Climate Change merupakan wadah resmi bagi Sekjen PBB untuk mendapatkan masukan praktis, perspektif beragam, dan rekomendasi konkret dari generasi muda terkait percepatan aksi iklim dunia.
Tahun ini, bertepatan dengan 10 tahun Paris Agreement, keanggotaan kelompok ini diperluas dari tujuh menjadi 14 orang. Salah satunya adalah Zagy Yakana Berian, pemimpin muda Indonesia berusia 27 tahun yang lahir di Karawang, Jawa Barat. Lulusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) itu terpilih langsung oleh Sekjen PBB untuk masa jabatan 2025–2026.
"Pemuda memiliki keberanian dan visi yang menjadi kekuatan pendorong utama dalam menghadapi krisis iklim. Saya bangga mengumumkan kelompok muda sebagai penasihat saya di bidang iklim untuk memperluas kesempatan dan meningkatkan kepemimpinan pemuda," kata Guterres.
Bergabungnya Zagy tak lepas dari kiprahnya sebagai pendiri Society of Renewable Energy (SRE), gerakan nasional yang melibatkan ribuan anak muda dari Sabang hingga Merauke untuk mendorong transisi energi bersih. Di tingkat internasional, ia pernah menjadi Regional Facilitator Youth Climate Justice Fund di Asia Selatan, menyusun strategi keterlibatan pemuda dalam G20 Energy Transition Working Group bersama Kementerian ESDM, serta aktif di SDG 7 Youth Constituency, IRENA Global Council, dan forum energi ASEAN.
"Bagi saya, ini bukan hanya kehormatan, tetapi juga penyemangat setelah enam tahun membangun inisiatif di sektor perubahan iklim. Penanganan krisis iklim membutuhkan kolaborasi, dan peran pemuda sangat penting, khususnya di sektor transisi energi menuju Net Zero Emission pertengahan abad ini," ujar Zagy.
Di Indonesia, SRE yang digagas Zagy telah hadir di 51 kampus dan menjadi jaringan pemuda terbesar di bidang energi terbarukan. Ia melanjutkan tongkat estafet perwakilan Asia di Youth Advisory Group dari delegasi sebelumnya yang berasal dari India dan Filipina.
Selain Zagy, anggota baru lainnya adalah Angela Busheska (Makedonia Utara), Ashley Lashley (Barbados), Axel Eriksson (Swedia), Charitie Ropati (Amerika Serikat), Farzana Faruk Jhumu (Bangladesh), Jabri Ibrahim (Kenya), Kantuta Diana Conde (Bolivia), Lena Goings (Amerika Serikat), Marcel Bodewig (Jerman), Okalani Mariner (Samoa), Sibusiso Mazomba (Afrika Selatan), Txai Surui (Brasil), dan Zuzanna Borowska (Polandia).
Seluruh anggota dipilih melalui nominasi organisasi pemuda di seluruh dunia, mencerminkan keberagaman, inklusivitas, dan kepemimpinan generasi muda dalam aksi iklim global. Profil lengkap mereka dapat diakses di laman resmi UN Climate Web.