Para siswa menikmati Makan Bergizi Gratis (MBG) Semester 1 Tahun Ajaran 2025/2026 saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS di SDN 158 Babakan Sari, Kota Bandung, Senin (14/7/2025). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil wali Kota Bandung Erwin, dalam sambutannya, Erwin mengatakan program MBG ini adalah wujud nyata kepedulian pemerintah pada masa depan anak-anak. Karena dengan asupan gizi yang baik dan seimbang, anak-anak akan lebih sehat, kuat, dan fokus dalam menyerap ilmu di sekolah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana menyebut realisasi APBN untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) per 11 Agustus 2025 mencapai Rp8,2 triliun. Targetnya hingga akhir bulan ini realisasi mencapai Rp10 triliun sampai Rp11 triliun.
Dari realisasi anggaran untuk MBG itu, BGN telah membentuk 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh provinsi Indonesia. Tepatnya di 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan.
"Penerima manfaatnya sudah di atas 15 juta, dan InsyaAllah akan mendekati angka 20 juta," kata Dadan saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (12/8/2025) malam, setelah dia menghadap dan melaporkan perkembangan pelaksanaan MBG kepada Presiden Prabowo Subianto.
Dadan kemudian menjelaskan Rp8,2 triliun yang digelontorkan untuk MBG itu difokuskan untuk mengintervensi asupan gizi kepada anak-anak sekolah dan ibu-ibu hamil di berbagai daerah Indonesia. BGN sendiri menargetkan hingga akhir Agustus 2025 ada 8.000 SPPG beroperasi, terutama yang dibiayai oleh APBN, dengan target penerima sampai dengan mendekati 20 juta.
"Sekarang ini kan para mitra ini sudah mendaftar lama ya, sudah membangun SPPG-nya, hanya kami tinggal percepat verifikasinya. Jadi, kami sudah lebih dari 2 minggu ini mempercepat proses verifikasi, mempersingkat proses administrasi, dan juga termasuk pembiayaan. Jadi, pembiayaannya kami kirim lebih awal supaya penerima manfaat bisa meningkat dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Dadan mengungkap strateginya untuk mencapai target mendekati 20 juta penerima MBG pada akhir Agustus 2025.
Strategi lainnya, Dadan menjelaskan BGN juga akan berkoordinasi untuk mempercepat pengadaan melalui sistem elektronik e-Katalog. "Jadi, ada nanti yang melalui e-Katalog yang dilakukan oleh BGN sendiri. Ada sebagian yang kami bebankan, atau kami mintakan bantuan dari PU untuk percepatan (pembangunan dapur MBG)," kata Dadan.
Presiden Prabowo Subianto bulan lalu di Jakarta mengumumkan dirinya menargetkan ada 20 juta penerima MBG pada akhir Agustus 2025. Presiden menyebut jajarannya yang mengurusi MBG optimistis target 20 juta penerima MBG dapat tercapai lebih cepat, kemungkinan sebelum 17 Agustus 2025 yang bertepatan dengan peringatan HUT Ke-80 RI.
"Mereka lapor ke saya, Pak ini bisa dipercepat, kemungkinan besar kita bisa mencapai angka 20 juta InSya-Allah sebelum 17 Agustus, dan sesudah itu akan naik terus, dan kita berdoa, kita berharap bulan Desember tahun ini akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat," kata Presiden.
Terlepas dari itu, Presiden mengingatkan jajarannya untuk tetap menjaga standar, yang termasuk di antaranya pengurus-pengurus dapur tetap harus mendapatkan pelatihan yang memadai, termasuk staf bagian administrasi dan keuangan dapur juga harus mengerti mengelola uang. "Dan itu butuh waktu," sambung Presiden Prabowo.
sumber : Antara