BI Sebut RI Bisa Rugi Rp 100 Triliun per Tahun karena Perubahan Iklim

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi kekeringan akibat perubahan iklim. Foto: Shutter Stock

Bank Indonesia (BI) menyebutkan perubahan iklim dapat menimbulkan kerugian ekonomi serius bagi Indonesia.

Jika tidak ada tindakan mitigasi, kerugian yang ditimbulkan akibat dampak perubahan iklim bisa mencapai Rp 100 triliun per tahun, dan terus meningkat hingga 40 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2048.

“Sekarang itu rata-rata hampir kerugian mencapai Rp 100 triliun. Kalau sampai tidak melakukan apa-apa, bisa menjadi tadi kerugiannya menjadi meningkat menjadi sama dengan 40 persen terhadap PDB,” kata Kepala Grup Ekonomi Keuangan Hijau BI, Kurniawan Agung, dalam acara Karya Kreatif Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (8/8).

Berdasarkan data Swiss Re Institute yang dipaparkan Agung, proyeksi kerugian ekonomi akibat perubahan iklim untuk Indonesia bahkan bisa jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata global. Di mana, pada tahun 2050, dampak perubahan iklim diperkirakan memangkas ekonomi global sebesar 18 persen.

Kerugian ini antara lain disebabkan kerusakan infrastruktur, penurunan nilai aset, gagal panen, terganggunya distribusi barang dan konektivitas, serta semakin tingginya risiko bencana seperti banjir, gelombang tinggi, dan kekeringan.

Bank sentral menegaskan, risiko iklim bukan hanya ancaman, tapi juga dapat menjadi peluang pembiayaan apabila ditangani dengan baik.

“Sekarang ini seperti yang kami sampaikan tadi, risiko iklim ini ada sesuatu yang nyata, dan ke depan akan semakin besar sehingga perlu konkret. Kita sebagai negara agraris dan maritim itu memiliki potensi risiko yang besar kalau kita nggak ngapa-ngapain gitu ya,” ujar Agung.

Lebih lanjut, dia menjelaskan risiko tak hanya datang dari sisi fisik, tetapi juga dari sisi transisi menuju ekonomi rendah karbon. Katanya, negara yang tidak cepat beradaptasi bakal menghadapi risiko tambahan dari dinamika pasar global.

"Pertama adalah embargo pada impor produk non-hijau, ini bisa kena pajak karbon juga untuk produk-produk kita termasuk UMKM hijau yang ekspor. Kalau misalnya tanpa ada perubahan apa pun bisa kena pajak karbon yang tentunya ini akan merugikan secara penerimaan devisa kita," ucapnya.

Risiko lainnya ialah penurunan credit rating bagi perusahaan non-hijau dan penurunan nilai aset karena pergeseran preferensi global terhadap produk dan investasi ramah lingkungan.

Kepala Grup Ekonomi Keuangan Hijau BI, Kurniawan Agung (kedua dari kiri), dalam acara Karya Kreatif Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (8/8/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan

Di sisi lain, Agung menilai keterlibatan bank sentral dalam mendorong pembiayaan hijau dinilai penting karena berkaitan langsung dengan mandat utama menjaga stabilitas harga dan sistem keuangan.

Agung melanjutkan, risiko iklim berdampak langsung pada inflasi, khususnya pangan, akibat terganggunya produksi dan distribusi akibat cuaca ekstrem.

Agung juga menekankan di tengah risiko perubahan iklim, Indonesia justru memiliki peluang besar untuk menarik pembiayaan internasional, terutama dari negara-negara maju yang fokus pada isu lingkungan.

Dengan wilayah yang luas dan fondasi ekonomi yang kuat, Indonesia dinilai memiliki daya tarik tinggi bagi investor global yang peduli pada keberlanjutan. Negara-negara seperti Eropa, Jepang, dan AS disebut sebagai contoh pasar potensial yang dapat menjadi sumber investasi hijau.

"Banyak juga investor-investor yang konsen hijau dan mungkin bisa kita tarik nih, ratusan triliun atau mungkin ribuan triliun yang bisa kita tarik untuk ikut m...

Read Entire Article