Perselisihan antara dua pengemudi di Jalan Jombang, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada 31 Juli 2025, berakhir damai. Insiden yang sempat terekam video dan viral di media sosial itu diselesaikan lewat mediasi di Polsek Pondok Aren.
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Anne Rose Asrippina, mengatakan kejadian terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah menerima laporan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan.
“Kami dari Satreskrim Polsek Pondok Aren melakukan cek TKP dan memeriksa beberapa saksi untuk diambil keterangan klarifikasi. Dari hasil penyelidikan tersebut, kami mendapatkan inisial dari kedua belah pihak dengan inisial MR, saudara perekam video, dan saudara S dari pemilik kendaraan SUV,” kata Anne kepada wartawan, Jumat (8/8).
Anne menjelaskan, kedua pihak kemudian dipanggil untuk mediasi dan klarifikasi. “Hasilnya Alhamdulillah pada malam hari ini kedua belah pihak sepakat berdamai dengan musyawarah, mufakat, dan kekeluargaan,” ujarnya.
Ia menuturkan, perselisihan dipicu kondisi jalan yang sempit sehingga salah satu mobil sedikit mengambil badan jalan. “Karena mobil Saudara S sedikit mengambil di badan jalan, bukan di bahu jalan,” ucap Anne.
S (61), pengemudi SUV yang diketahui membawa senjata api dinas, menyampaikan permintaan maaf.
“Pertama-tama saya juga minta maaf sebesar-besarnya karena di jalan tersebut memang sehingga terjadi hal-hal yang kami juga tidak inginkan,” kata S.
Sementara, terkait kepemilikan senjata api yang dipakai S, Anne mengatakan, itu merupakan senpi dinas. S berdinas di Kejaksaan Agung.
“Terkait dengan senpi, disampaikan dari hasil penyelidikan bahwa senpi tersebut itu adalah senpi dinas. Saudara S juga di sini saya menyampaikan bahwa statusnya berdinas di Kejaksaan Agung Republik Indonesia,” ungkap Anne.
Anne menyarankan agar informasi detail soal senjata tersebut dikonfirmasi langsung ke Kejaksaan Agung.
S (61), pemilik senpi yang berdinas Kejaksaan Agung menyampaikan permohonan maafnya atas kejadian tersebut.
“Pertama-tama saya juga minta maaf sebesar-besarnya karena di jalan tersebut memang sehingga terjadi hal-hal yang kami juga tidak inginkan,” kata S.
S menegaskan, dirinya memiliki izin resmi kepemilikan senjata api.
“Jelas ada, hasilnya ada semua,” katanya.
Ia juga membantah telah mengeluarkan atau menodongkan senjata api pada malam kejadian.
“Saya sudah klarifikasi semua, sama pihak kepolisian, pemerintah dan pimpinan saya juga kronologis kepemilikan senjata api,” ujarnya.
S mengaku membawa senjata api tersebut saat kejadian karena memang sedang bertugas. Menurutnya, ia hanya memarkir kendaraan di lokasi karena hendak menurunkan istri.
“Kebetulan s...