Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, dampak penerapan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) kecil terhadap produksi pangan Indonesia. Sebabnya, banyak impor produk pangan dari Amerika Serikat yang memang sedikit diproduksi di dalam negeri.
Seperti diketahui AS memberlakukan tarif importasi sebesar 19% terhadap Indonesia. Selain itu juga ada kesepakatan komitmen pembelian produk pertanian dari AS senilai US$ 4,5 miliar.
"Insyaallah pengaruhnya kecil," kata Zulhas, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (6/8/2025).
Zulhas mengatakan, impor pangan dari AS itu berupa gandum dan kedelai. Sementara dua komoditas itu sangat sedikit diproduksi di dalam negeri.
"Di dalam negeri kan kecil, hampir gak ada," katanya.
Lebih lanjut, menurutnya, impor pangan dari Amerika Serikat juga tidak dipaksakan. Menurutnya impor itu juga tergantung dari harga pasaran kedelai atau gandum di Amerika Serikat.
"Sekarang kita impornya itu tergantung Amerika, kalau harganya kompetitif. Sekarang kita impor dari Kanada, kalau Amerika bisa kasih harga yang sama, pengusaha kita impor dari Amerika," katanya, sembari membenarkan bahwa rencana impor ini akan dilakukan secara business to business (B2B).
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPS Lapor Impor Gandum Cs Nyaris Nol, Bos Pengusaha Terigu Buka Suara